Page 136 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 136
136
UMKM dan Globalisasi Ekonomi
perekonomian menjadi sangat rapuh terhadap gejolak-gejolak eksternal.
Industri manufaktur yang sempat dibanggakan itu ternyata sangat
bergantung pada bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan.
Sementara itu, akibat “dianak-tirikan”, sektor pertanian pun juga tak
kunjung mature sebagai penopang laju industrialisasi. Yang saat itu terjadi
adalah derap industrialisasi melalui serangkaian kebijakan yang cenderung
merugikan sektor pertanian. Akibatnya, sektor pertanian tak mampu
berkembang secara sehat dalam merespons perubahan pola konsumsi
masyarakat dan memperkuat competitive advantage produk-produk ekspor
Indonesia. Salah satu faktor terpenting yang bisa menjelaskan
kecenderungan di atas adalah karena proses penyesuaian ekonomi dan
politik (economic and political adjustment) tidak berlangsung secara mulus
dan alamiah. Soeharto-style state-assisted capitalism nyata-nyata telah merusak
dan merapuhkan tatanan perekonomian. Memang di satu sisi
pertumbuhan ekonomi yang telah dihasilkan cukup tinggi, namun
mengakibatkan ekses yang ujung-ujungnya justru counter productive bagi
pertumbuhan yang berkelanjutan.
3) rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian
mengalami kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan
mengakibatkan arah alokasi sumber daya perekonomian menjurus pada
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil opti-
mum. Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang sangat
mungkin terus berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi.
Namun demikian, sampai pada batas tertentu pasti akan mengakibatkan
melemahnya basis pertumbuhan.
Selanjutnya, praktik-praktik korupsi secara perlahan tapi pasti telah
merusak tatanan ekonomi dan pembusukan politik yang disebabkan oleh
perilaku penguasa, elit politik, dan jajaran birokrasi. Keadaan semakin parah
ketika jajaran angkatan bersenjata dan aparat penegak hukum pun ternyata
juga turut terseret ke dalam jaringan praktik-praktik korupsi itu. 49
Hancurnya kredibilitas pemerintah yang dibarengi dengan tingginya
ketidakpastian itu telah menyebabkan terkikisnya kepercayaan (trust). Yang