Page 134 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 134
134
UMKM dan Globalisasi Ekonomi
dilontarkan oleh ekonom seperti. Mubyarto atau juga oleh para “ekonom
kontemporer” lain seperti Hartojo Wignjowijoto, atau Sritua Arief,
nampaknya perlu diwartakan dan ditawarkan kepada masyarakat dunia, untuk
benar-benar menciptakan tatanan ekonomi yang lebih sehat. Tentu saja,
gagasan bagi terbentuknya tatanan baru itu membutuhkan waktu dan
pengkajian yang cermat. Target awal yang paling penting dari semua itu adalah
memunculnya kesadaran masyarakat akan rapuh dan rentannya sistem yang
berlaku sekarang ini. Untuk itu diperlukan beberapa pemikiran sebagai
berikut :
46
Pertama, atas krisis struktural fungsi Negara, mengharuskan akal dan budi
kita bertanya akankah ada jalan keluar ekonomi untuk globalisasi sistem
kapitalis? jawaban atas pertanyaan tadi tentu saja menghasilkan banyak
kesangsian:
Kedua, tergantung bagaimana maksimalisasai peran Negara dapat eksist
dan atau berfungsi, dengan seluruh institusi kepentingan yang mungkin
menuju transisi demokrasi riel (de-akumulasi kekuasaan).
Ketiga, arus besar mazab ekonomi tidak memiliki jalan keluar alternatif,
selain menyerahkan terutama pada usaha menyusun sistem sosial yang
sosialistis dan mengharamkan liberalisasi ekonomi, mekanisme pasar dan
krisis-krisis yang lain.
Keempat,, oleh karena kompleksitas masyarakat sekarang, sudah
seharusnya ilmu ekonomi meningkatkan diri menjadi meta ekonomi, dalam
artian sebagai ilmu ia harus berdiri pada keempat elemen yaitu;empirisme,
rationalisme, imaginasi dan verifikasi, bukan hanya salah satu elemen saja.
Kelima, perubahan dalam masyarakat ternyata merupakan hasil interaksi
institusi-institusi disertai kepentingan masing-masing, sedangkan hasil interaksi
itu sangat berbau kekebetulan sosial. Agar dapat menghadapi fenomena
masyarakat ini, maka sudah saatnya penyusunan Konsep Negara Ideal,
meningkatkan methode analisanya yang merupakan implikasi dari
konfrontasi dan tukar menukar metode, dalam sudut pandang diantara
berbagai disiplin ilmu (metoda interdisipliner).
Keenam, kompleksitas hubungan-hubungan fenomena Negara yang
berkait dengan Norma semisal: keadilan sosial, dalam artian luas