Page 114 - Toponim sulawesi.indd
P. 114
100 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
1 Januari 1928 setelah dikeluarkan beslit oleh pemerintah. Sejak saat itu,
negeri Bitung termasuk dalam wilayah Onderdistrict Kauditan (distrik/
kecamatan bawahan Kauditan) Kauditan dengan ibu negerinya (ibukota
kecamatan) di Kema. 8
Tahun 1926 Theopilus Bawotong, Frederik Tidatu dan Hendrik Dulok
Kansil mewakili penghuni Desa Bitung menghadap Hukum Besar Tonsea
di Aermadidi. Tahun 1927 Bitung menjadi desa di bawah Kehukumtuaan
Madidir dengan Elias Lontoh Sompotan, cucu mantu Simon Tudus diangkat
menjadi kepala jaga tunduan. Tahun 1927 Elias Lontoh Sompotan diangkat
menjadi Hukum Tua sampai tahun 1928/29. Selanjutnya diganti oleh
H.L.Langelo, Hukum Tua hasil pilihan rakyat. Pada masa inilah pemukiman-
pemukiman penduduk mulai ditata baik, dan mulai tercipta secara segretatif,
memanjang mengikuti jalan-jalan utama (dulunya jalan roda sapi), seperti
kampung-kampung dengan latar belakang kesukuan. Kampung suku
Minahasa, Ternate, Tidore, Ambon, Bugis, Bolaang Mongondow, Sangihe
Talaud, Gorontalo, Maluku dan suku bangsa lainnya. Mata pencaharian para
pendatang tersebut pada umumya selain sebagai nelayan, petani ladang,
pemanjat kelapa, tukang bangunan, tukang gergaji kayu, pemburu dsb.
Demikianlah pesisir Bitung yang tadinya hanya sebagai tempat
persinggahan “daseng” kemudian berkembang dalam dinamika
kemaritimannya sampai akhirnya terbentuk sebuah desa atau negeri Bitung
yang namanya diambil dari nama sebuah pohon bitung.
8 Mengapa Kema? Dilihat dari sejarahnya, Kema merupakan daerah pesisir di Timur
Minahasa yang lebih dulu hadir sejak berabad lamanya. Periode Portugis dan Spanyol
Kema telah menjadi pelabuhan alam kedua sesudah pelabuhan Manado dan pemasok hasil
bumi antara lain beras dari Tondano ke pelabuhan Kema bersama dengan Spanyol. Seiring
dengan perkembangan kota-kota pesisir, akhirnya Bitung menjadi pelabuhan nasional
meninggalkan Kema sebagai pelabuhan historis di Timur Minahasa dengan kondisi
kekiniannya sebagai pelabuhan rakyat atau pelabuhan perikanan yang masih tetap ramai.