Page 218 - Toponim sulawesi.indd
P. 218
204 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Melihat komposisi perkembangan Ketua DPRD yang menjabat selama
beberapa periode dari tahun 1963 hingga tahun 1999 kelihatannya dapat
dikategorisasikan ke dalam dua hal, yakni: tokoh sipil hanya tiga orang
saja dengan satu orang pejabat sementara (Pjs), sedangkan dari Tentara
Nasional Indonesia atau Polisi Republik Indonesia (TNI/Polri) sebanyak
lima orang. Pertama kali DPRD-GR Poso diketuai oleh Bupati B.L. Sallata ex
officio, kemudian tokoh sipil yang kedua adalah Drs. Abd. Malik Syahadat
pejabat sementara (Pjs) menggantikan Letkol Inf. Said Fuadi Ketua DPRD
Kabupaten Poso periode tahun 1988-1989. Selanjutnya tokoh sipil yang
ketiga adalah Drs. H. Akram Kamaruddin pada periode 1999-2004. Drs.
Akram Kamaruddin didampingi oleh dua tokoh penting dari PPP Munim
Liputo dan tokoh dari PDI-P Herry Sarumpaet. Kedua wakil Ketua DPRD ini
adalah berlatar belakang sebagai pengusaha. Munim Liputo adalah seorang
pengusaha Islam sedangkan Herry Sarumpaet adalah pengusaha Kristen.
Tokoh-tokoh militer yang menjadi Ketua DPRD Kabupaten Poso
antara lain Johni Maximilian Lengkong sebagai seorang Polisi Ketua DPRD-
GR Kabupaten Poso. Wakil ketua pada masa ini antara lain Drs. Sawidago
Wounde dan Yahya Mangun. Sawidago Wounde lahir di Kolonodale pada
tanggal 26 oktober 1940. Pengalamannya sebagai seorang pendidik dan
seorang yang bergelut di organisasi GMKI, PNI dan Golkar menjadikan dia
sebagai orang ulet dalam posisinya sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten
Poso periode 1971-1977. Menyusul Roessali Ketua DPRD Periode 1971-1977
didampingi oleh wakil masing-masing Arief Patanga dan DS.H.G. Posundu.
Posundu adalah tokoh GKST yang terkenal di Kabupaten Poso Golongan
Karya adalah Organisasi yang membentuk dirinya sebagai seorang politisi
ulung yang mengantarkannya ke DPRD Kabupaten Poso periode 1977-
1982. Demikian juga Periode DPRD Kabupaten Poso 1982-1987 tetap masih
dijabat oleh Roesalli dengan didampingi oleh Hans Gunsu Posundu dan
Eduard Palit. Selanjutnya almarhum Said Fuadi periode 1987, kemudian
berturut-tutut Miradj Safa periode 1987-1992 dan Mulyadi periode DPRD