Page 262 - Toponim sulawesi.indd
P. 262

248     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi



                                              Tabel 5.1.6
                      Jumlah Penduduk Kota Bau-Bau dan Beberapa Kota di Sulawesi 1961
                   No    Nama Kota      Jumlah      Rata-rata    Jumlah Kenaikan
                                        Penduduk    kenaikan %   dari 1930
                   1     Bau-Bau        21.060      6,9          845
                   2     Sinjai         18.390      -            -
                   3     Bitung         15.249      -            -
                   4     Takalar        16.331      -            -
                   5     Palu           16.977      -            -
                   6     Barru          14.032      -            -

                   7     Bulukumba      14.137      -            -
                   8     Maros          10.915      -            -
                   9     Kotamobagu     4.436       -            -
                   10    Kolaka         4.408       -            -

               Sumber: Pauline Dublin Milone, Urban Areas in Indonesia: Administrative
               and Census Concepts (Berkeley: Institute of International Studies University of
               California, 1966), hal.127-153.
                     Data tabel 5.1.6 menunjukan bahwa jumlah penduduk kota Bau-Bau

               lebih banyak dibanding sembilan kota lainnya yang tersebar di kota-kota
               sulawesi lainnya, yakni dengan kenaikan 845 jiwa sejak tahun 1930 – 1960,
               sedangkan kenaikan pada  kota-kota lainnya  seperti dalam  tabel  di  atas

               data tidak tersedia. Beberapa kota diduga malah mengalami penurunan
               seperti yang terjadi pada kota Bone, Sidendreng, dan Polewali. Kondisi itu

               mengindikasikan  bahwa  sejak tahun  1930-1960  telah terjadi  penurunan
               jumlah penduduk pada beberapa kota di Sulawesi Selatan dan beberapa
               kota di daerah lain mengalami kenaikan.


                     Penyebab penurunan itu dan kenaikan jumlah penduduk tidak dapat
               dipastikan, apakah karena faktor migrasi keluar atau karena pembunuhan
               serta adanya pelarian selama masa pemberontakan DI/TII yang dipimpin

               oleh  Kahar Muzakkar. Peningkatan jumlah  penduduk Bau-Bau  selain
               disebabkan oleh migrasi masuk ke kota Bau-Bau, juga karena migrasi masuk
               dari beberapa kota di Sulawesi Selatan. Jadi, ada kota yang penduduknya

               turun dan ada yang  mengalami kenaikan.
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267