Page 285 - Toponim sulawesi.indd
P. 285

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  271

























                   Gambar 5.2.2 Penampakan pemukiman dan pusat pemukiman Birokrat di Teluk Kendari
                  Sumber : F. Treffers, “Het Landschap Laiwoei in Z.O. Celebes en Zeijne Bevolking”
                 in TNAG, Deel XXXI, Tweede Serie, (Leiden: Boekhandel en Drukkerij, 1914), hlm. 191
                       Kedatangan Vosmaer di Kendari membawa perubahan pada fisik kota
                 Kendari. Hal ini terlihat pada pendirian loji/benteng di tepi teluk Kendari dan
                 pusat pemukiman di teluk Kendari. Pendirian loji dan pembangunan rumah

                 raja Laiwui oleh Vosmaer dapat dikatakan menjadi titik awal perkembangan
                 Kendari sebagai sebuah kota, karena modernisasi dan penataan wilayah
                 dilakukan  di  Kendari.  Sejak itu  Kendari berangsur-angsur  menjadi  kota
                                     53
                 perdagangan yang ramai setelah kota Baubau di pulau Buton. 54

                       Pemerintah kolonial Belanda menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai

                 daerah operasi  militer pada tahun  1906. Operasi ini  sejalan  dengan
                 ekspedisi militer dengan tujuan memaksa kerajaan-kerajaan di Sulawesi
                 untuk tunduk pada pemerintah kolonial. Dampak dari operasi ini adalah

                 dikuasai Kendari secara penuh oleh pemerintah Hindia Belanda, yang ditandai
                 dengan takluknya salah seorang raja Laiwui, bernama Sao-sao. Raja Laiwui,
                 Sao-sao dipaksa menandatangani perjanjian panjang (long Contract) yang

                 menyatakan bahwa raja dan para pembesar kerajaan (kaum bangsawannya)
                                                                    55
                 tunduk dan patuh pada pemerintahan kolonial Belanda.

                 53  Lihat foto 1 yang menggambarkan kondisi jalan dan pusat pemukiman penduduk di tepi teluk Kendari.
                 54  Mengenai intensitas perahu dan kapal yang singgah di pelabuhan Kendari dan beberapa pelabuhan lain
                    di Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada bab IV yang tersaji dalam bentuk tabel.
                 55  Mengenai isi lengkap perjanjian ini dapat dibaca pada Mededeelingen Seri A. nomor 3 Overkomsten
                    met Bestuuren in de Buitengewesten, Weltevreden, 1929, hlm. 647.
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290