Page 287 - Toponim sulawesi.indd
P. 287

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  273































                              Gambar 5.2.4 Peta Pusat-Pusat Pemukiman di Sekitar
                                     teluk Kendari dan Jaringan Jalannya
                   Sumber : Suprapti, Perkembangan Perkotaan Daerah Sulawesi Tenggara, (Jakarta:
                                         Depdikbud, 1985), hlm. 7


                       Periode 1906-1938 di  kota ditandai  lahirnya  beberapa kebijakan
                 pemerintah Hindia Belanda dan penguasa lokal dalam bentuk pembangunan

                 infrastruktur jalan  raya,  peningkatan  fasilitas  pelabuhan,  pembangunan
                 gereja, pembangunan perumahan dan asrama militer, pemberlakuan cukai
                 ekspor-impor, pembagian wilayah menjadi distrik sampai setingkat afdeeling,

                 dan sebagainya. Dampak dari kebijakan bersama ini adalah peningkatan
                 infrastruktur dan fasilitas kota terutama jalan dan meningkatnya ekonomi

                 pemerintah Hindia  Belanda dan  penguasa pribumi  dalam bentuk pajak.
                 Jadi fasilitas yang dibangun sebenarnya untuk kepentingan keduanya yakni
                 ekonomi dengan sasaran rakyat  Sulawesi  Tenggara. Dengan demikian

                 terjadi aliansi antara pemerintah Hindia  Belanda dan penguasa lokal.
                 Berbagai jenis pajak yang diperoleh dari hasil pembangunan fisik wilayah
                 hanya dibagi oleh kedua penguasa.


                       Pada  periode  itu pendidikan sekolah rakyat  dibuka  dan sekolah
   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292