Page 378 - Toponim sulawesi.indd
P. 378

364     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi



                  Banua  Kaiyang (negeri asal  atau  negeri-negeri  pembentuk kerajaan
                   atau = kernland)

                  Banua (negeri yang pada mulanya berdiri sendiri)
                  Anak Banua (negeri bawahan dari salah satu Banua Kaiyang atau Banua)

                  Perkampungan-perkampungan khusus (yang didiami oleh Maradia
                   bersama keluarga dan petugas-petugas khusus pada kerajaan).

                     Pada perkembangan kerajaan selanjutnya, diadakan anggota hadat
               yang  tugas  sehari-harinya  khusus urusan istana, artinya bukan kepala
               pemerintahan  suatu  wilayah  tertentu,  misalnya:  Pa’bicara  Kaiyang,

               Pa’bicara Kenje,  Pappuangan  Rui (Balanipa)  atau Suro  di  kerajaan  lain.
               Pemilihan dan pengangkatan serta pemberhentian (pemecatan) Maradia

               (raja) oleh Banua Kaiyang atau wilayah asal (krenland), kemudian disahkan
               atau disetujui dari Dewan Hadat, proses tersebut diurus oleh anggota hadat
               Pepuangan Limboro dibantu oleh Pepuangan Biring Lembang.


                     Anggota hadat oleh Maradia (Arajang) mengangkat seorang Maradia
               Matoa sebagai wakil  raja dalam  “Peannangguanna  Hadat”  (Penasehat
               Hadat)  dan  diangkat seorang Maradia “Malolo”  yang ditugasi  sebagai
               panglima kelaskaran. Kedua Maradia tersebut (maradia matoa dan maradia

               malolo) adalah dari keturunan yang sama dengan Maradia (raja) sendiri.
               Pengangkatan dan pemberhentian adalah ditangan raja atas persetujuan

               dewan hadat.  Pengangkatan  masing-masing  anggota hadat (Pepuangan)
               dan Pappuangan atau Maradia dari tiap-tiap Banua Kaiyang, Banua atau
               Anak Banua, dipilih oleh pemangku-pemangku adat bawahannya masing-

               masing dan disahkan oleh pemerintah kerajaan, semuanya dari calon-calon
               yang bersal keturunan  dari  pejabat  terdahulu,  baik  dari  bapak  maupun

               dari keturunan ibu.  Oleh karena  itu pengangkatan seorang  raja  berasal
               dari keturunan raja (anak Pattola Payung) yang harus disetujui oleh Dewan
               Hadat sedangkatan pengakatan salah  seorang  anggota hadat harus dari

               Anak Pattola Hadat, maka harus disetujui oleh Maradia bersama anggota
   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383