Page 379 - Toponim sulawesi.indd
P. 379

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  365

                 hadat,  sehingga  diharapkan  selalu  terjalin  dan  terpelihara pergaulan

                 yang baik sesuai dengan pesan-pesan orang  tua, menurut ucapan hadat
                 kapada  raja sebagai berikut:  “upakayyango’o  mupakaraja’, madondong

                 duang bongi anna marattaso’o wake maruppu-ruppu’ bau, uwalai mimbali
                 akayyangan.”


                     Artinya:
                     “engkau diangkat menjadi orang terhormat, tetapi engkau memuliakan
                     kami, besok lusa engkau  berlaku  tidak  senonoh  dan  berbuat  sesuatu
                     yang merusak dan menghancurkan negeri, maka saya ambil kembali
                     kebesaranmu”.

                       Pengangangkatan seorang anggota hadat ditandai dengan pelantikan
                 yang acaranya antara lain: “dipisokko’I” (dipasang  mahkota/kopiah
                 kebesaran  di  atas kepalanya) oleh  “tomabubeng” (jabatan  adat yang

                 juga bersifat turun temurun) dan “ditindorri” (diarak) menuju istana raja
                 oleh pejabat-pejabat adat bawahannya dan kaum kerabatnya atau rekan
                 anggota hadat lain.  Pengesahan pengangkatan seorang  raja  ditandai

                 dengan upacara “diparakkai” dan diantara acara yang paling penting adalah
                 “assitalliang” (perjanjian lisan dihadapan umum antara raja yang dilantik

                 dengan salah seorang anggota hadat tertentu (Balanipa oleh Pepuangan
                 Limboro) sebagai mewakili hadat dan rakyat . “assalliang” tersebut sebagai
                 berikut:

                     “Maradia Balanipa: malebu parri’di’ mo’o? (sudakah kalian bulat seperti
                     alu?)
                     Pappuangan limboro: malewu parri’dimang (kami sudah bulat seperti
                     alu)
                     kemudian menyusul pertanyaan-pertanyaan maradia berturut-turut
                     Sbb :
                     – jari lappar, lapparrumo? (jadi dataran rendah, datarankulah?)
                     Buttu buttu’u mo? (gunung, gunungkulah?)
                     Sasi’ sasi’umo? (lautan, lautankulah?)
                     Tau, tau’umo? (orang, orangkulah?) – rakyat
                     – Iri’ma, anna daung ayu mo’o? Saya angin, dan engkaulah daun kayu?)
   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384