Page 46 - Toponim sulawesi.indd
P. 46
32 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
di Nusantara, Asia, dan Eropa sudah terjalin baik dan menguntungkan.
Kemapanan kota Makassar di Sombaopu berlangsung hingga abad XVII,
tepatnya sebelum takluknya Gowa oleh VOC.
Fase kedua dari perkembangan kota Makassar terjadi ketika Somba Opu
tidak lagi dijadikan sebagai pusat aktivitas masyarakat kota (1667). Kekalahan
Somba Opu dari pasukan VOC di bawah pimpinan Speelman menandai
sebuah kemunduran bagi perkembangan kota di Makassar yang berpusat
di Somba Opu. Hanya saja pada saat yang sama, kekalahan Kerajaan Gowa
membawa implikasi pada bergesernya pusat kota di Makassar, yakni dari
Somba Opu ke sekitar Benteng Ujung Pandang. Pergeseran ini tidak lepas dari
peran VOC menjadikan benteng Ujung Pandang sebagai pusat pertahanan,
pergudangan, dan pemerintahan di kota Ujung Pandang. Penataan kota terus
dilakukan dengan menata perkampungan, jalan, dan pusat-pusat komersil
termasuk pelabuhan hingga kota Makassar menjadi kota yang teratur dan
indah. Fase ini sangat penting dalam perkembangan kota di Makassar yang
bernama Ujung Pandang hingga tahun 1824. Makassar sebagai kota modern
tampak pada periode ini sejalan dengan intervensi pemerintahan VOC dan
pemerintah kolonial Belanda pada berbagai aspek dari kota.
Fase ketiga dari perkembangan kota Makassar adalah menguatnya
identitas kota Makassar sejak 1824. Penguatan itu ditandai dengan
21
pemakaian nama Makassar sebagai tempat dikeluarkannya berbagai
dokumen pemerintah kolonial Belanda dan ditetapkannya Makassar
sebagai ibukota Celebes (Sulawesi) dan daerah taklukannya
21 Ibid., hlm. 39.