Page 64 - Toponim sulawesi.indd
P. 64
50 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
oleh Daeng To Nace (Janda
24 Permaisuri, Kr. Bagala Dg. 1826 - 1830
Mangnguluang Tunijalloka ri Kajang).
25 Mappaumba Daeng To Magassing. 1830 - 1850
26 Daeng To Pasaurang. 1850 - 1860
27 Karaeng Basunu. 1860 - 1866
28 Karaeng Butung. 1866 - 1877
29 Karaeng Panawang. 1877 - 1913
30 Karaeng Pawiloi. 1913 - 1933
Sumber: http://buttatoa12adat.blogspot.co.id/ 2012/05/sejarah-butta-toa-bantaeng.html
dan website Kabupaten Bantaeng.
Data menarik dari informasi penguasa di Bantaeng adalah berkuasanya
Karaeng Butung pada tahun 1866-1877. Kalau dalam tradisi kekuasaan dan
pengangkatan raja-raja di Sulawesi Selatan, maka nama dan gelar selalu
ada yang merujuk ke asal raja, atau paling tidak gelar kebangsawanannya.
Pertanyaannya pada penguasa ini adalah memakai nama Butung, apakah
raja berasal dari Butung (Buton) yang selama ini dikenal oleh orang-orang
Makassar? Apabila melihat periode kekuasaanya yang relatif lama (11
tahun), maka kemungkinan karena faktor keturunan mengingat relasi dan
ruang sosial orang Bone pada abad ini sedang kuat-kuatnya di Sulawesi.
Para bangsawan Bone berkuasa di beberapa kerajaan di sekitar Sulawesi
Selatan dan pantai Timur Sulawesi.
2.2.5. Catatan Akhir
Sejarah penamaan kota Pantai Bantaeng yang menjadi fokus tulisan
ini telah dilihat secara seksama. Penamaan Bantaeng berasal dari nama
pohon yang berdaun lebat. Tentu penemuan ini sangat berarti bagi ilmu
pengetahuan Nusantara, karena menyangkut identitas yang masih bisa
bertahan sampai saat ini. Tokoh yang terlibat dalam proses penemuan
nama ada 7 Karaeng yang bersatu dan satu Tomanurung yang memberi
legitimasi atas penemuan dan penamaan Bantaeng.