Page 142 - E-Modul Perencanaan Desain Interior Hunian Berdasarkan Pendekatan Ergonomi
P. 142
− Utilitas area cuci seperti pipa dan saluran pembuangan air harus
sangat rapat, tidak bocor, dan mengembun.
− Tinggi area penyimpanan sebaiknya dapat dengan mudah
dijangkau tanpa bantuan alat seperti tangga.
− Lebar sirkulasi di ruang penyimpanan harus dapat
mengakomodasi pengguna membuka lemari dan berjongkok
mengambil barang dengan cukup leluasa.
− Pastikan semua pintu lemari dapat dengan mudah dibuka dan
ditutup dengan rapat.
− Pasang kunci untuk tempat menyimpan alat-alat tajam, bahan
kimia, dan peralatan listrik.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan dapur yang
sehat adalah sebagai berikut:
− Ruangan dapur sebaiknya memiliki ventilasi yang baik. Ventilasi
pada dapur sebaiknya mempunyai bukaan sekurang-kurangnya
40% dari luas lantai dengan sistem silang sehingga terjadi aliran
dalam udara. Hal ini untuk menghindari pengguna dari keracunan
gas-gas yang keluar dari asap maupun gas kompor.
− Asap dari kompor dan masakan sebaiknya dialirkan dengan
lancar yaitu bisa dengan bantuan cooker hood.
− Membersihkan dapur setiap kali habis memasak untuk
menghindari tumbuhnya bakteri dari remah-remah makanan
yang jatuh.
− Plafon sebaiknya menggunakan kayu dan gypsum. Menghindari
penggunaan asbes pada plafon dikarenakan asbes yang rusak
akan menjadi serbuk yang bisa masuk ke saluran pernapasan
dan akan menumpuk di paru-paru. Sambungan langit-langit
harus rapat untuk menghindari jatuhnya debu dari plafon ke
makanan.
− Dinding hendaknya di cat dengan cat antioksidan atau dengan cat
bahan dasar air bukan minyak. Apabila finishing perangkat dapur
menggunakan vernis, maka angin-anginkan dahulu selama dua
minggu untuk menghilangkan bahan kimianya sebelum dapur
digunakan.
− Periksa secara reguler kondisi peralatan dapur apakah masih
berfungsi dengan maksimal.
129