Page 140 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 140
140
Presiden b.J. Habibie menghadiri peringatan Presiden bJ. Habibie bersama ibu Hasri ainun duduk lesehan sambil
Hari anak nasional di istana negara tanggal bernyanyi “Di sini senang, Di sana senang” bersama Para anak-anak
23 Juli 1998 (sumber: antara). panti asuhan dalam rangka penyerahan santunan oleh yayasan orbit di
istana bogor, Jawa barat tanggal 16 mei 1999 (sumber: antara).
DPr/mPr tidak memiliki legitimasi di mata rakyat, ditambah perundang-undangan dalam rangka lebih meningkatkan
lagi dengan adanya kewajiban bagi Pegawai negeri sipil kualitas kehidupan berpolitik dengan menyelenggarakan
(Pns) untuk memilih Golkar dalam pemilu. menurut Habibie, Pemilu demokratis, sebagaimana yang diamanatkan
DPr dan mPr harus diberi legitimasi yang kuat berdasarkan konstitusi. Kedua, di bidang hukum antara lain meninjau
pemilu yang demokratis. Dengan demikian, sebelum Pemilu kembali undang-undang subversi. Ketiga, di bidang ekonomi
1999, Habibie membubarkan Keluarga besar Golkar dan dengan mempercepat penyelesaian undang-undang yang
menghapus kewajiban bagi Pns untuk memilih Golkar. ia menghilangkan praktik-praktik monopoli dan persaingan
juga membuka kesempatan untuk membuat partai politik tidak sehat.
apa saja, asalkan tidak melanggar uuD 1945 dan ketetapan Dengan pengalaman selama 24 tahun berada disekitar
mPr. sebelumnya, pemerintah hanya mengizinkan dua “pusat kekuasaan” (4 tahun Penasehat Presiden dan
partai, yakni PDi dan PPP serta Golongan Karya menjadi kemudian 20 tahun menteri), Habibie berpendapat masalah
peserta pemilu. utama mereformasi birokrasi adalah memisahkan birokrasi
secara keseluruhan, selama menjadi presiden ke-3, ia dengan pengaruh kepentingan politik praktis. adanya
telah melakukan reformasi di bidang ekonomi, politik, Ham, dominasi pengaruh kepentingan politik tersebut akan
dan birokrasi, serta menuntaskan permasalahan timor melahirkan suatu “kekuasaan eksklusif” pada figur pimpinan,
timur. semua kebijakannya dilakukan dalam kerangka yang pada gilirannya menimbulkan kecenderungan perlaku
demokratisasi indonesia. Habibie mengambil langkah dan sistem otoritarian.
pertama penyelamatan negara dari “super stall” dengan untuk itu langkah utama yang dilakukan adalah reformasi
mengambil tindakan-tindakan perubahan pada hal-hal yang Golkar, karena sudah cukup lama Golkar mendominasi birokrasi,
substansial tersebut. baik pusat maupun di daerah. Habibie memutuskan untuk
segera menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa
mENATA SISTEm KENEGARAAN: REFORmASI BIROKRASI (munaslub) Golkar dalam rangka mereformasi Golkar. menjadi
Dalam pidatonya, Habibie menyatakan bahwa Kabinet Partai Politik. ia juga membubarkan Keluarga besar Golkar, yang
reformasi Pembangunan memiliki tugas pokok untuk merupakan koalisi Golkar, abri dan utusan Daerah.
menyiapkan proses reformasi, yang dijabarkan dalam tiga langkah Habibie berikutnya adalah melarang rangkap
hal. Pertama, di bidang politik, memperbaharui pelbagai jabatan pemerintahan dengan pimpinan partai politik.
b .j .habibie:1998-1999
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 140 8/21/14 1:16 PM