Page 101 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 101

Selain  alamat  rumah—yang  jarang  kutinggali—kantor  adalah
               cara terbaik menemukanku. Tanganku cekatan mengangkat boks
               dokumen.
                  ”Apa  yang  terjadi,  Thom?”  Julia  berseru  sebal  karena  merasa

               didiamkan.
                  ”Aku harus lari, Julia.” Hanya itu jawabanku, lalu bergegas ke
               luar ruangan.
                  Maggie menyerahkan dokumen tersisa, menumpuknya di atas
               boks.
                  ”Kau  harus  bilang  ke  mereka,  aku  tidak  masuk  kantor  hari
               ini, tidak tahu-menahu, tidak mengerti.”
                  Maggie mengangguk, wajahnya tegang.
                  ”Jika  mereka  terus  mendesak,  kau  telepon  pengacara  kantor,
               minta ditemani dalam interogasi.”
                  Maggie mengangguk, wajahnya berubah pucat.
                  ”Tetap  berhubungan  denganku,  Mag.  Kau  punya  nomor
               telepon  genggamku  yang  tidak  diketahui  orang  lain. Aku  akan
               terus meminta bantuan darimu. Paham?”
                  Maggie  mengangguk,  berpegangan  pada  partisi  ruangan,
               berusaha  menenangkan  diri.  Situasinya  dengan  cepat  berubah
               menegangkan.
                  Aku tidak sempat memperhatikan wajah pucat Maggie. Aku
               segera  melangkah  keluar  dari  kantor,  berlari-lari  kecil  di  se-
               panjang lorong menuju lift.
                  ”Thom, apa yang terjadi?” Julia kesal menyusul, berusaha me-
               nahan lariku.
                  Aku  hendak  menyuruhnya  menyingkir,  tapi  teriakanku  ter-
               sumbat,  segera  balik  kanan,  dengan  cepat  menyelinap  masuk

               kantor  orang  lain.  Empat  polisi  berpakaian  sipil  persis  keluar

                                           99




       Isi-Negeri Bedebah.indd   99                                  7/5/2012   9:51:08 AM
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106