Page 99 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 99

tapi sedetik dia menarik napas panjang, berusaha mengendalikan
               diri, lantas bergaya menarik kursi, duduk di depanku.
                  ”Edisi  breaking  news  kami  terbit  besok  siang,  Thomas.”  Dia

               menatapku datar, seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya, me-
               lupakan marahnya barusan. ”Deadline tulisan wawancara itu sore
               ini. Tetapi aku bisa saja meminta pemimpin redaksi menunggu
               naskahku  hingga  detik  terakhir  sebelum  naik  cetak  tengah
               malam  nanti.  Bahkan  naskah  liputanku  tidak  perlu  masuk  ke
               tangan editor. Bahkan aku bisa meminta perubahan headline dan
               cover  depan. Tidak  ada  lagi  hasil  wawancara  denganmu  di  pe-
               sawat,  wajah  tampanmu  di  cover  depan.  Tidak  ada  lagi  berita
               tentang krisis dunia, melainkan digantikan dengan liputan yang
               lebih panas dan aktual.”
                  Julia diam sejenak, masih menatapku.
                  ”Aku  tidak  akan  main-main  lagi,  Thom.  Kau  tahu,  sebelum
               menemuimu  di  restoran  tadi  pagi,  aku  sudah  mencari  tahu  di
               mana  Om  Liem.  Dia  raib.  Pihak  polisi  menolak  menjelaskan,
               mungkin  karena  mereka  malu.  Mereka  sedang  berusaha  mati-
               matian  memperbaiki  kerusakan  sebelum  masyarakat  luas  tahu,
               berusaha  sekuat  tenaga  menutup-nutupi  sebelum  hari  Senin
               pengumuman  tentang  penutupan  Bank  Semesta  dilakukan.

               Tetapi dari salah satu petugas yang kusumpal dengan uang, aku
               tahu mereka mengepung rumah Om Liem semalam. Taipan tua
               itu, pamanmu, kabur seperti orang yang permisi menumpang ke
               toilet.  Kau  ada  di  sana  tadi  malam,  bahkan  boleh  jadi  kaulah
               yang membantu Om Liem kabur. Ini serius, Thom. Aku warta-
               wan  profesional,  aku  tidak  sakit  hati  kau  mengolok-olokku  di
               pesawat  itu.  Tapi  jika  kau  tidak  mau  bicara  terus  terang  apa
               yang sedang terjadi, edisi breaking news review kami besok akan

                                           97




       Isi-Negeri Bedebah.indd   97                                  7/5/2012   9:51:08 AM
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104