Page 95 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 95
Aku tertawa. ”Aku tidak akan lama di kantor. Berapa lama
lagi dokumen yang kau print siap?”
”Setengah jam.”
”Baik, aku akan mempelajari dokumen ini di ruanganku sam-
bil menunggu. Dan ada beberapa lagi yang harus kaukerjakan.”
Maggie meraih bolpoin dan kertas, bersiap mencatat.
”Kirimkan empat tiket konser minggu depan untuk
Shambazy. Siapa nama artis yang mau konser itu? Anak-anak
remaja Shambazy pasti suka. Kau juga kirimkan surat rekomen-
dasi untuk wartawan televisi yang ikut pertemuan tadi, kalau
tidak salah dia mendaftar short course. Tidak akan ada sekolah
bisnis yang menolak rekomendasiku. Juga untuk salah satu peng-
amat ekonomi, kauberikan undangan forum ekonomi inter-
nasional di Bangkok bulan depan. Sampaikan bahwa dia jauh
lebih layak dibanding Thomas, kita akan membayar biaya
perjalanannya. Juga kauhubungi kampus tempat pengamat
ekonomi lainnya bekerja, kita akan menawarkan sponsor riset.
Sudah kaucatat? Dan kau cari tahu hadiah apa yang tepat untuk
wartawan dan editor lain.”
”Siap, Bos.” Maggie mengangguk.
Aku sudah mengangkat tumpukan dokumen, melangkah me-
nuju ruanganku.
Kalian tahu bagaimana cara terbaik menanamkan sebuah ide
di kepala orang lain? Lakukan dengan cara berkelas.
93
Isi-Negeri Bedebah.indd 93 7/5/2012 9:51:08 AM