Page 28 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 28

”
                    AU  gila!  Hampir  sebagian  dari  kita  memang  datang  ke
               klub masih dengan pakaian rapi dan dasi langsung dari tempat
               kerja, tapi tidak ada yang datang kemari dengan tas bagasi, lang-

               sung  dari  London.”  Theo,  teman  dekatku,  orang  yang  pertama
               kali mengenalkanku dengan klub, menyergah.
                 ”Aku tidak punya pilihan, Theo. Jadwal konferensi itu sudah
               disusun  sejak  sebulan  lalu,  juga  jadwal  sialan  ini.  Aku  harus
               menunaikan  keduanya  sekaligus.”  Aku  melepas  kemeja  dengan
               cepat, menarik sembarang kaus lengan pendek dari koper yang
               kubawa sejak keluar dari hotel konferensi.
                 ”Kau sudah istirahat? Di pesawat misalnya.” Theo melempar-
               kan sepasang sarung tinju.
                 Aku  tertawa. ”Bahkan  di  langit  masih  saja  ada  yang  meng-
               gangguku,  Theo.  Ada  wawancara.  Dan  sialan,  seharusnya  aku
               sudah  sampai  di  sini  dua  jam  lalu,  tetapi  petugas  imigrasi
               bandara menahanku.”
                 ”Petugas imigrasi?”


                                          26




       Isi-Negeri Bedebah.indd   26                                  7/5/2012   9:51:07 AM
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33