Page 325 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 325
investasi, seperti reksadana, investasi saham dengan risiko tinggi,
yang jelas-jelas bukan produk perbankan. Esok lusa, jangan-
jangan staf mereka yang cantik dan wangi juga akan menjual
parfum, minuman dingin, celana dalam, dan sebagainya. Atau
membuka gerai butik persis di sebelah teller.
Konvensi internasional, misalnya lagi, dengan jelas mengatur
ketat tentang know your customer. Itu bahkan menjadi dogma
besar—ketahui siapa nasabah Anda. Tetapi lihatlah, divisi private
banking, wealth management, atau entah apa lagi mereka menye-
butnya, rakus mencari nasabah. Tutup mata kalau nasabah me-
reka adalah koruptor, pengemplang pajak, pebisnis kotor, men-
cuci uang lewat sistem perbankan. Yang penting target tahunan
tembus, bonus melimpah, tidak masalah mengirim staf dengan
dandanan lebih mirip wanita penggoda dibanding profesional
perbankan bersertifikat.
Sekarang Ram meneleponku, memberitahu tentang pemilik
produk dana investasi Bank Semesta. Aku tahu datanya, ada
dalam salah satu laporan yang disiapkan Maggie. Nasabah jenis
ini seharusnya tahu persis dana mereka adalah produk investasi,
dan persis seperti kalian berinvestasi atas sesuatu, risiko ke-
hilangan selalu ada. Seharusnya Om Liem dan stafnya menjelas-
kan masalah ini saat nasabah tersebut menyetor uang, tapi apa
pula yang diharapkan? Om Liem sendiri, dengan ambisi besar-
nya, boleh jadi yang memerintahkan menutupi banyak infor-
masi.
”Apa masalah keduanya, Ram?” aku menyergah. Ram seperti-
nya terdiam terlalu lama.
”Mereka meminta jaminan, Thom.”
”Mereka siapa? Jaminan apa?”
323
Isi-Negeri Bedebah.indd 323 7/5/2012 9:51:13 AM