Page 326 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 326

”Eh, nasabah tabungan dan deposito yang baru saja memutus-
               kan  memberikan  sepertiga  uangnya  meminta  jaminan  tertulis.
               Itu masalah keduanya.”

                 ”Hanya  itu?  Mudah  saja,  tinggal  kaubuat  selembar  surat
               jaminan, kautandatangani.”
                 ”Mereka meminta Om Liem yang menandatangani.”
                 ”Tidak bisa, Ram. Om Liem tidak bisa dihubungi siapa pun
               hingga semua selesai.”
                 ”Mereka memaksa...”
                 ”Astaga,  kau  cari  tahu  sendiri  cara  mengurus  mereka,  Ram.
               Kau  salah  satu  direktur  Bank  Semesta,  bukan?  Bilang  kau
               diberikan kuasa tanda tangan, bilang kau pengganti presdir, apa
               pun.”
                 ”Baik, akan kuusahakan.” Ram menghela napas.
                 ”Telepon aku jika ada kabar baik lagi.” Aku bersiap menutup
               telepon.
                 ”Satu lagi, Thom. Kau sungguh tidak akan memberitahuku di
               mana Om Liem?”
                 ”Tidak.”
                 ”Baiklah.  Bilang  pada  Om  Liem,  Tante  baik-baik  saja.  Dia
               sesiang ini saja tiga kali menyuruh staf di rumah bertanya ten-

               tang Om Liem dan dirimu.”
                 ”Akan  kusampaikan.  Selamat  siang,  Ram.”  Aku  menutup
               telepon.
                 Aku mengempaskan punggung ke jok mobil.


                                          ***





                                         324




       Isi-Negeri Bedebah.indd   324                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331