Page 330 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 330

”
                    AU sudah gila, Rudi?” aku berbisik dengan suara setengah
               tiang, menatapnya tidak percaya.
                 Rudi  menyeringai.  ”Tenang  saja,  Thom.  Ini  hanya  strategi
               biasa seorang petinju. Pura-pura memberikan bagian tubuhnya
               yang  paling  lemah  untuk  dipukul,  agar  lawannya  justru  tidak
               memukulnya.”
                 ”Kita  tidak  sedang  bertinju,  Rudi,  tidak  ada  wasit  yang  adil
               dalam pertarungan ini. Bukankah kau sendiri yang bilang di lift,

               mereka  tidak  segan  membunuh.”  Aku  berusaha  menurunkan
               intonasi  sebal  serendah  mungkin.  Bagaimana  aku  tidak  sebal?
               Dalam  situasi  seperti  ini,  Rudi  justru  sengaja  memarkir  mobil
               patrolinya persis di kerumunan polisi dan beberapa mobil lain.
                 ”Kau  tunggu  di  sini,  Thom.  Lima  menit  aku  pasti  kembali.”
               Rudi  tidak  mendengarkan  protesku,  tertawa. ”Dan  kau  jangan
               terlalu menarik perhatian dari luar, meski tidak akan ada yang
               memeriksa sesama mobil patroli, tingkah berlebihan dapat mem-

                                         328




       Isi-Negeri Bedebah.indd   328                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335