Page 334 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 334

ada ratusan penjahat yang ditangkap. Sebagian besar ditangkap
               dekat  dari  kejadian  perkara.  Sebagian  lainnya  di  luar  kota,  di
               luar  pulau,  atau  di  luar  negeri  sana,  telanjur  kabur.  Nah,  kau

               mau  tahu  ada  berapa  penjahat  yang  setiap  hari  harus  dibawa
               pulang  dari  kota  lain?  Pulau  lain?  Ada  berapa  penjahat  yang
               terpaksa  berlalu-lalang  menumpang  angkutan  umum  saat
               dipindahkan?”
                 Aku menelan ludah, menebak arah penjelasan Rudi.
                 ”Banyak! Kalian, para penumpang sipil, tidak pernah memper-
               hatikan.  Bisa  saja  saat  kalian  terbang,  tertawa-tawa  di  kabin
               depan  bersama  teman,  pelesir  beserta  keluarga,  ternyata  persis
               di  bagian  paling  belakang  pesawat  ada  pelaku  kejahatan  pem-
               bunuhan,  residivis  pemerkosa,  atau  perampok  besar  sedang
               dipindahkan  dari  satu  kota  ke  kota  lain.  Tidak  tahu,  bukan?
               Karena kami selalu memindahkan penjahat tanpa menarik per-
               hatian siapa pun. Tidak ubahnya seperti penumpang kebanyakan.
               Kalian  tidak  akan  pernah  melihat  borgol,  pentungan,  pistol.
               Bagaimana akan lihat? Penumpang sipil jelas akan menolak naik
               pesawat  jika  tahu  ada  seorang  paedofil  atau  pembunuh  kelas
               berat menumpang bersama mereka. Paham? Segera pakai mantel
               kumuh dan kacamata itu, Thomas, dan ini juga.”

                 Rudi melemparkan borgol.
                 Aku terdiam sejenak, mengangguk, paham situasinya.
                 ”Lihat, ini surat pemindahanmu ke Bali sebagai kriminal be-
               sar.”  Rudi  tertawa,  menunjukkan  map  plastik  yang  dia  bawa
               bersama  mantel.  ”Perampok,  menghabisi  seluruh  anggota  ke-
               luarga saat beraksi. Diancam dijatuhi hukuman seumur hidup.”
                 Aku tidak mendengarkan Rudi yang membaca deskripsi seram
               di  surat  pemindahan.  Aku  sedang  beringsut  memakai  mantel,

                                         332




       Isi-Negeri Bedebah.indd   332                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339