Page 340 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 340
”
AJU! Cepat! Cepat!” Komandan pasukan khusus anti-
teroris itu berseru galak.
Empat, lima, tidak sesedikit itu, ada belasan anak buahnya
berderap melintasi lobi kedatangan Bandara Internasional
Ngurah Rai, Denpasar. Mereka berpakaian tempur lengkap, rom-
pi antipeluru, helm tertutup, dan senjata otomatis di tangan.
Tatapan mereka tajam. Gerakan mereka sigap dan tangkas, mem-
buat penumpang buru-buru loncat menyingkir.
”What’s going on, Mom?” Salah satu bocah bule bertanya sam-
bil menggenggam tangan ibunya, menatap gentar rombongan
yang baru datang.
Bisik-bisik cemas mengambang cepat di langit-langit ruang-
an.
”Step aside, kid! Step aside!” Lebih dulu jawaban itu yang keluar
dari sang komandan, membentak, menyuruh menyingkir ke-
rumunan turis yang belum sadar benar apa yang sedang terjadi.
338
Isi-Negeri Bedebah.indd 338 7/5/2012 9:51:14 AM