Page 342 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 342

ratusan penumpang dan penjemput. Semua pintu dijaga pasukan
               bersenjata. Mereka mencegah siapa pun yang mendekat.

                 Lengang. Hanya suara desis pendingin udara terdengar.
                 ”Berapa  menit  lagi  pesawat  itu  akan  mendarat?”  Komandan
               melirik pergelangan tangan.
                 ”Lima menit, Komandan!” salah satu anak buah menjawab.
                 ”Semua runaway bersih?”
                 ”Positif, Komandan. Izin mendarat prioritas sudah diberikan
               menara  pengawas. Tidak  ada  pesawat  yang  boleh  take  off  atau

               mendarat setengah jam ke depan selain pesawat target.”
                 ”Koridor depan? Situasi?” Komandan menoleh ke arah lain.
                 ”Terkendali, Komandan!” anak buah yang lain menjawab ken-
               cang.
                 ”Pintu-pintu keluar?”
                 ”Aman, Komandan. Bahkan pintu toilet sudah disegel, tidak
               ada seekor tokek pun yang bisa kabur melintasinya tanpa dike-
               tahui.”
                 Komandan  pasukan  melotot.  Tapi  dalam  situasi  seperti  ini,

               tidak ada yang berniat menertawakan jawaban selugas (sepolos)
               itu. Wajah-wajah tegang, jari telunjuk bersiap di pelatuk, kapan
               saja jika perlu peluru dimuntahkan.
                 ”Baik. Enam orang ikuti aku. Kita akan menjemput langsung
               tersangka turun dari pesawatnya. Tidak ada kesempatan baginya
               untuk  lolos. Yang  lain  tetap  di  posisinya.  Berhati-hati,  bersiap,
               informasi dari Jakarta mereka amat licin, berbahaya, bersenjata,

               dan  tidak  sungkan  membunuh.  Kita  mendapatkan  izin  bunuh
               di tempat jika melawan. Mengerti?”
                 ”Mengerti, Komandan.”

                                         340




       Isi-Negeri Bedebah.indd   340                                 7/5/2012   9:51:14 AM
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347