Page 347 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 347

dua  anak  tangga,  disusul  dua  anggota  pasukan  khusus  dengan
               senjata otomatis. Tensi situasi meningkat dengan tajam.
                  Tidak boleh gagal. Komandan pasukan khusus mendesis. Dia

               ingat sekali, setengah jam lalu X2 meneleponnya langsung dari
               markas besar Jakarta. Kali ini, siapa pun yang mengacaukan pe-
               nyergapan, membuat target buruan kembali lolos, maka terima
               saja akibatnya. Itu perintah sekaligus ancaman.
                  Tidak  boleh  gagal,  dia  sendiri  yang  akan  meringkus  target.
               Komandan  pasukan  khusus  antiteroris  menarik  napas  dalam-
               dalam untuk terakhir kalinya, bersiap.
                  Pintu pesawat terbuka perlahan-lahan.
                  Dua pramugari langsung terlihat, beberapa penumpang berdiri
               dengan tas, bersiap turun.
                  ”Semua kembali duduk! Tidak boleh ada yang turun. Pesawat
               kami ambil alih. Semua harap kembali duduk!” Teriakan kencang
               itu membuat semua gerakan di dalam pesawat terhenti.
                  Detik-detik penangkapan telah tiba.


























                                          345




       Isi-Negeri Bedebah.indd   345                                 7/5/2012   9:51:14 AM
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352