Page 50 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 50

”Apa... apa yang sedang kaulakukan, Tom?” Om Liem bertanya
               gugup.
                 ”Menyelamatkan seluruh keluarga ini. Apa lagi?” aku berseru

               cepat. ”Kau, ya, kau bantu melepas infus dari tangan Tante Liem.
               Segera!” aku meneriaki dua perawat yang tersisa di kamar.
                 ”Apa  yang  kaurencanakan, Tom?”  Om  Liem  bertanya  untuk
               kedua kali.
                 ”Kita  tidak  punya  waktu  untuk  penjelasan,  tapi  jika  semua
               berjalan  lancar,  dua  jam  dari  sekarang  kita  sudah  ribuan  kilo-
               meter  dari  kota  sialan  ini,”  aku  berkata  cepat  pada  Om  Liem.
               ”Dua hari, kita punya waktu dua hari hingga Senin untuk mem-
               bereskan  semua  kekacauan.  Bank  Semesta  akan  diselamatkan,
               percayalah,  tidak  ada  selembar  pun  saham  milik  perusahaan
               yang akan dijual. Dan sebelum itu terjadi, kau harus kabur dari
               mereka. Lari.”
                 ”Aku...  aku  tidak  akan  melakukannya,  Tommi.”  Suara  Om
               Liem terdengar bergetar.
                 ”Tidak ada pilihan. Kau harus lari!” aku berseru gemas.
                 ”Aku  tidak  mau  jadi  buronan, Tom.”  Om  Liem  menggeleng,
               refleks melangkah mundur.
                 ”Kau harus mau. Astaga, sekarang bukan saatnya membahas

               prinsip-prinsip  basi!”  aku  membentaknya.  ”Turuti  semua  pe-
               rintahku, dan semua akan baik-baik saja.” Aku menoleh ke sisi
               lain. ”Ram,  siapa  nama  petinggi  kejaksaan  dan  bintang  tiga  di
               kepolisian yang memimpin kasus ini?”
                 Ram dengan wajah tidak mengerti menyebut dua nama yang
               sudah dia sebutkan di mobil saat menjemputku.
                 ”Nah, bukankah dua nama itu berarti buat keluarga ini?” Aku
               kembali menoleh pada Om Liem, menyebut nama itu kencang-

                                          48




       Isi-Negeri Bedebah.indd   48                                  7/5/2012   9:51:07 AM
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55