Page 55 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 55
OBIL ambulans yang kukemudikan menerobos gerbang
halaman rumah Om Liem. Sirenenya meraung, belum cukup,
aku menambahnya dengan menekan klakson berkali-kali dan
berteriak, meninggalkan belasan polisi yang memaki-maki karena
mereka terpaksa loncat menghindar. Aku membanting kemudi,
berbelok menaiki fly over, lampu ambulans segera hilang di
jalanan lengang.
Rencana menukar Om Liem dengan Tante sejauh ini berhasil.
Tadi nyaris saja ketahuan. Selimut Om Liem tersingkap, mem-
perlihatkan lutut hingga sandal. Salah satu polisi yang curiga
menahan, hendak memeriksa. Aku segera membentaknya, men-
coba mengalihkan perhatian dengan menceracau situasi darurat.
Polisi itu menelan ludah, kehilangan fokus beberapa detik—
bahkan satu detik amat berharga untuk rencana kabur ini.
Ranjang darurat terburu-buru dinaikkan di belakang
ambulans. Empat perawat dan dokter ikut naik. Aku menyuruh
sopir ambulans menyingkir, lalu mengambil alih kemudi. Mobil
53
Isi-Negeri Bedebah.indd 53 7/5/2012 9:51:07 AM