Page 114 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 114

Siapakah  itu  di  cermin?  Kenapa  ada  gadis  ramping  di  sana?  Itu  bukan  dirinya?  Jo

               menepuk-nepuk pipi, eh sakit, ini pipinya bukan? Memeriksa dagu, leher, lengan, betis,
               eh? Ini benaran dirinya bukan. Jo termangu sedetik, lantas berseru bingung. Tepatnya

               sedikit takut. Aneh sekali bukan saat kalian melihat cermin, tapi bukan diri kita yang

               memantul di cermin tersebut.


               Jo berlarian menuruni anak tangga, ke dapur. Sepagi ini Mama dan adiknya pasti sedang

               sarapan. Setiba di dapur, ya ampun, kenapa pagi ini semua jadi terlihat tidak beres. Jo
               berseru  tertahan,  lihatlah,  adik  perempuannya  yang  SMA,  yang  sama  gendut  dengan

               dirinya juga terlihat ramping. Juga Mama, tidak ada badan besar yang menyesaki kursi.

               “Kamu baru bangun, Jo?” Mama bertanya.


               Jo  menggeleng-menggelengkan  kepala,  aduh,  apa  yang  sebenarnya  terjadi.  Itu  benar

               suara Mama-nya, tapi kenapa Mama terlihat kurus? Wajah Mama sih tetap biasa-biasa
               saja,  dia  mengenalinya,  tapi  kenapa  Mama  tidak  gendut?  Biasanya  saking  besarnya

               Mama, kursinya tidak terlihat. Sekarang?


               “Telur  dadarnya  aku  habisin  ya,  Kak?”  Adik  perempuannya  bertanya,  lantas  tidak

               menunggu jawaban, sudah santai memidahkan satu porsi extra large telur dadar jatah
               Jo ke piringnya.



               Ya  ampun,  ini  ada  apa?  Jo  mengusap-usap  mata,  itu  juga  betul  suara  adiknya,  tapi
               kenapa  adiknya  yang rakus, tukang makan segalanya  terlihat kurus  pagi ini? Apa dia

               tidak  salah  lihat?  Tentu  saja  tidak,  dia  masih  mengenali  wajah  adiknya.  Wajah  orang

               paling jahil di rumah.


               Ada apa? Apa yang telah terjadi.


               Jo benar-benar tidak menyangka, Tuhan telah mengabulkan doa anehnya tadi malam.

               Sepagi  ini,  seluruh  dunia,  seperti  sebuah  komputer  atau  telepon  genggam,  telah  di
               restart, telah di booting ulang sedemikian rupa. Maka seluruh wanita di dunia memiliki

               wajah,  tubuh  dengan  tampilan  yang  sama,  standar.  Sama  semua.  Dengan  definisi

               kecantikan lama, itu berarti semua sama jeleknya.
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119