Page 74 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 74

Pemuda  malang  yg  merangsek  masuk..  menatap  nanar,  mencari  potongan  hatinya:

               Hesty..  lihatlah,  gadis  cantik  berambut  ikal  itu  sedang  menangis  sesenggukan  di

               hadapan  Papa-nya  yg  terbaring  beku..  Di  sebelahnya  duduk  "seseorang".  Melihat
               pemandangan  itu,  Tigor  gelap-mata.  Kepalanya  sempit  sekali  utk  berpikir,  ada  sejuta

               kabut kesedihan yang membuatnya tidak bisa berpikir rasional dan bersabar.. apalagi

               saat  Hesty  mengangkat  wajahnya,  dan  mereka  bersitatap  satu  sama  lain;  Hesty
               menggelengkan kepalanya.. menangis.. Tigor tertunduk, kalah.



               Siang itu juga Tigor mengambil keputusan super-ekstrem. Dia berpamitan kepada Bibi
               dan Mamang. Dia akan pergi. Jauh. Ribuan mil, dan semoga semua kesedihan hatinya

               bisa hilang sejengkal.


               Delapan  belas  tahun  berlalu..  Tigor  sempurna  hilang  ditelan  gempita  dunia..

               meninggalkan  jendela  kaca  yg  semakin  kusam..  rumput  halaman  yg  meninggi  dan

               menjadi belukar.. langit2 rumah yg dipenuhi bintik hitam tampias air... dan di atas itu
               semua, Tigor sempurna sudah meninggalkan Hesty..


               Kalian tahu lagu "Selamat Jalan", Rita Effendy?



               "Berpisah denganmu/telah membuatku semakin mengerti/


               betapa indah saat bersama/yg masih selalu kukenang/


               Setelah kejadian malam itu, menurut Hesty, dia berkali-kali datang ke rumah Menteng;

               bertanya di mana Tigor? bertanya di mana gerangan sepotong hatinya. Tapi Bibi dan
               Mamang  menggeleng  tidak  tahu..  Hesty  menangis,  Hesty  memaksa  ingin  tahu...  Tapi

               siapa yg tahu dan akan memberi jawab? Bibi dan Mamang tidak tahu, hanya menerima

               surat secara berkala tanpa perangko yang tidak ada alamat pengirim, hanya menyisakan
               Hesty  yg  frustasi,  Hesty  yg  bingung,  tidak  mengerti  kenapa  Tigor  pergi  begitu  saja...

               Meninggalkan  hari-hari  yg  sepi...  Hari-hari  yang  menyesakkan..  hingga  merubah  rasa
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79