Page 75 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 75

cinta itu menjadi kebencian karena setelah dia berkorban banyak hal, membujuk Papa-

               nya tak lelah bertahun2, Tigor-lah yg justru pergi tanpa berita..


               Dan  tahun2  berlalu  lambat..  cat2  rumah  semakin  kusam..  kehidupan  terus  mengalir..

               pohon palem yg mereka tanam berdua dulu waktu kecil bahkan sudah mati tua dimakan
               rayap... saat Mama-nya meninggal tahun 1995, Hesty yg sudah 35 tahun memutuskan

               pindah ke Menteng. Dia merenovasi rumah besar itu.. Ada banyak yg dirubah, kecuali

               kamar  di  lantai  dua,  tempat  dia  sering  menghabiskan  malam  menatap  lampu  kota
               jakarta.. ditemani beratus2 lembar foto.. Tigor sejak merusak kamera papa Hesty, suka

               sekali  dgn  kamera;  itu  koleksi  foto-foto  mereka  berdua  waktu  kuliah,  dan  tahun2

               setelah itu. Menatap foto-foto itu setidaknya membuat Hesty bisa tersenyum, menghela
               nafas bahagia.



               Apa yang sebenarnya telah terjadi? Tentu saja Hesty tinggal sendiri di rumah besar itu...
               Pernikahan itu tdk pernah ada.. Tigor keliru besar saat melihat foto-foto dan selembar

               surat  itu...  Foto-foto  tersebut  adalah  konspirasi  terakhir  Papa  Hesty  yang  terlalu

               membenci  hubungan  mereka.  Benar,  ada  pernikahan  tersebut,  tapi  itu  kakak  Hesty;
               dalam beberapa  kesempatan, Hesty tentu saja berfoto dgn  mempelai cowok bersama

               yang  lain.  Karena  5  bersaudara  perempuan  itu  sengaja  mengenakan  pakaian  yg  tdk
               berbeda  dgn  pengantin,  maka  dengan  memilih  foto  dengan  pose  tertentu,  seolah2

               Hesty-lah  yg  menikah.  Surat  itu?  ah,  urusan  ini  menyakitkan  sekali.  Satu2nya  yg

               mempunyai tulisan tangan mirip sekali dgn Hesty adalah Mama. Tidak kuasa menolak
               permintaan  suami-nya  yg  semakin  sepuh,  sakit-sakitan,  Mama  sambil  menangis

               bersedia menulis sepotong kalimat itu.


               Dan semua menjadi rumit, saat Tigor datang dengan kemarahan ke rumah di kebayoran

               baru  di  hari  kematian  papa  Hesty;  lelaki  yg  duduk  di  sebelah  Hesty  adalah  kakak
               iparnya. Dan jelas, di sebelah kakak iparnya tersebut ada kakak perempuan Hesty yg

               menjadi istrinya. Gelengan kepala Hesty tersebut juga maksudnya: "Jangan sekarang..

               nanti saja kita bicarakan soal kita..." Tapi apa hendak mau dikata? Kejam nian kesalahan
               ini buat mereka.. Tigor yang baru pulang dari London, penuh bahagia berharap bertemu

               Hesty, benar-benar salah sangka.. Dan semakin kacau karena dia justeru memutuskan
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80