Page 517 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 517

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Selanjutnya  dalam  rapat  ini  telah  dibentuk  Pemerintahan  Sipil
                yang  dipimpin  oleh  Residen  B.W.  Lapian.  Sedang  Staf  Pemerintahan
                terdiri  dari  D.A.  Th.  Gerungan  (Keperintahan),  Alex  I.A.  Ratulangi
                (Keuangan), Dr. W.J Ratulangi (Perekonomian), dr.ch Singal (Kesehatan),
                S.D.  Wuisan  (Kepolisian),  E.  Katoppo  (P.P.  &  K),  Hidayat  (Kehakiman),
                Wolter Saerang (Penerangan) dan Max Tumbel (Pelabuhan & Pelayaran).
                Terhadap  pejabat-pejabat  lama  yang  nasionalis  pada  masa  NICA
                memimpin Dinas dan Jawatan, seperti R.C. Lasut, P.M. Tangkilisan, No
                Ticoalu,  Fr.  Walandouw,  tetap  dipertahankan.  Di  kalangan  kepolisian
                diadakan  reorganisasi  di  bawah  pimpinan  inspektur-inspektur  Polisi
                Sorongan,  Warikki  dan  lain-lain,  dengan  menempatkan  anggota-
                anggota polisi yang nasionalis pada pos-pos penting di Sulawesi Utara.

                        Akhirnya dalam rapat ini dapat disetujui bahwa kekuasaan untuk
                memelihara  keamanan  dan  ketertiban,  di  samping  polisi  dan
                pamongpraja,  diberikan  kepada  Pasukan  Pemuda  Indonesia  (PPI)  yang
                berpusat  di  Tondano  (Patang,  1975).  Surat  keputusan  ini  dikeluarkan
                dan  ditanda-tangani  oleh  komandan  TRISU,  Letkol  Ch.Ch  Taulu
                tertanggal 16 Februari 1946.  Kepada PPI komandan TRISU menjanjikan
                pemberian  senjata,  setelah  pemuda-pemuda  mendapat  latihan  militer
                secukupnya dari pada instrukturnya. Markas besar PPI yang ditetapkan
                di  Tondano  disusun  pula  dalam  bentuk  komando  dan  pimpinan  oleh
                seorang  Hulubalang-besar,  yakni  E.D.  Johannes,  Penasehat  BPNI/PIM.
                Kepala stafnya ialah Wim Pangalila.

                        Kotapraja  Manado  dalam  kedudukannya  sebagai  gernisun
                diberikan  juga  status  markas-besar  dengan  suatu  wewenang  yang
                otonom-taktis. Hulubalang ialah John Rahasia dan Wakilnya Mat Canon.
                Selanjutnya di tiap-tiap sektor di daerah Minahasa dibentuk Komando
                P.P.I  yang  lengkap  dibawah  pimpinan  hulubalang,  wakil  Hulubalang
                dan  kepala  staf,  dan  seterusnya.  Markas  besar  PPI  di  Tondano  dibagi
                menurut asistensi atau urusan yang masing-masing.
                        Pimpinan pemeritahan sipil membahas isu-isu politik, mengurus
                administrasi dan organisasi pemerintah serta mengeluarkan keputusan-
                keputusan yang bertalian dengan itu. Dalam bidang keuangan, ekonomi
                dan  sosial  diusahakan  supaya  pembayaran  gaji  dan  pensiun  berjalan
                lancar,  sekalipun  NICA  tidak  meningggalkan  persediaan  uang  yang
                cukup dalam kas Negara. Hal ini terlihat dalam serah-terima keuangan
                dari pemegangkas NICA Letn. Murk C. De Jong kepada A.I.A. Ratulangi,
                yang  hanya  berkisar  6  juta  gulden.  Ini  berarti,  bahwa  kekuatan





                                                                                 505
   512   513   514   515   516   517   518   519   520   521   522