Page 512 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 512

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                bangsa Indonesia. Dari segi politik, dilancarkan desas-desus bahwa janji
                Ratu  Belanda  pada  tanggal  7  Desember  1942  untuk  memberikan
                persamaan  hak  dan  pemerintahan  sendiri  kepada  bangsa  Indonesia,
                ternyata  dikesampingkan  oleh  NICA.  Jadi,  satu-satunya  jalan  ke  arah
                persamaan, keadilan dan kebahagiaan bagi bangsa Indonesia  termasuk
                tentara KNIL, adalah menggulingkan pemerintahan NICA.
                        Pembagian  tugas  yang  ditetapkan  oleh  Ch.  Ch.  Taulu  beserta
                kawan-kawannya adalah sebagai berikut:
                1.  Kompi VII dijadikan combattroop, dipimpin oleh Frans Bisman dan
                    Mambi Runtukahu. Lain-lain pelopor adalah Jus Kotambunan, Mas
                    Sitam,  Lengkong  Item,  Gerson  Andris  dan  Nico  Anes.  Mereka  ini
                    akan  menguasai  dan mengamankan  perwira-perwira Belanda  KNIL
                    dan NICA.
                2.  Yang pertama-tama harus dikuasai adalah bahan makanan, senjata,
                    mesiu, pakayan.
                3.  Kompi  148  dibawah  pimpinan  Wim  Waney,  dibantu  oleh  Wim
                    Tamburian,  Wangko  Sumanti,  Frans  Lantu,  Jan  Sambuaga,  Bert
                    Sigarlaki,  Samel  Kumaunang,  Osacar  Rumambi  setelah  dapat
                    menguasai tempat-tempat supply tersebut, harus menjalankan aksi-
                    aksi penangkapan terhadap anggota tentara Belanda dan  pejabat-
                    pejabat NICA di rumah-rumah mereka.
                4.  Mais  Wuisan  menguasai  kompi  143  dan  akan  mengawasi  kamp
                    tawanan Jepang di Girian-Bitung;
                    Sigar Mende dan Polet Molanda menguasai kompi 144 di Manado
                    dan Suparmin kompi 142 di Tomohon.
                5.  Pengamanan  terhadap  komunikasi  ditugaskan  kepada  redio-
                    telegrafist  Rombot  yang  selanjutnya  akan  menguasai  semua  dinas
                    radio.  No  Tooy  mengawasi  semua  dinas  telepon  dan  Maurits
                    Rotinsulu dinas pengangkutan.
                6.  Kurir-kurir  istimewa  untuk  menghubungi  pemuda-pemuda  di
                    Manado,  Tondano  dan  pedalaman  Minahasa  adalah  No  Korompis
                    (Kompi  VII),  Gustaf  Sumarauw  (Kompi  VII),  Jan  Sambuaga  (Kompi
                    148) dan Wim Tamburian (Kompi 148).
                                                         46
                        Pada  tanggal  7  Februari  1946  seluruh  rencana  telah  rampung
                sampai  pada  tindakan-tindakan  darurat  dan  pengamanan  bilamana
                terjadi sesuatu kemacetan. Rencana ini telah diberitahukan kepada B.W.
                Lapian dalam suatu rapat rahasia yang diadakan pada hari itu di Singkil.




                500
   507   508   509   510   511   512   513   514   515   516   517