Page 508 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 508
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Satu ekspedisi tentara Sekutu berangkat dari Kendari ke Kolaka
pada tanggal 19 Nopember 1945 dengan maksud menjemput bekas
tentara KNIL yang ditawan oleh Jepang dan dipekerjakan di Tambang
Nikel Pomalaa. Pada pagi hari itu, pukul 07. 00 Andi Kasim Tuan Petor
Kepala pemerintah RI Kolaka didampingi M. Yunus Ketua API,
menunggu kedatangan tentara Belanda/Sekutu dari jurusan Kendari di
tempat itu dipasang penghambat jalan mobil menuju ke Pomalaa.
Senjata Laras panjang digunakan 30 pucuk. Pengatur Rakyat
Repulik bersenjata tajam, Indumo Daeng Makkalu Kepala Distrik Kolaka
dibantu M. Nur Kepala Kampung Kolaka. Pada pukul 11. 00,
kedengaran deru mobil dari arah Kendari. Tentara Belanda/Sekutu
dengan 3 pengawalnya lengkap senjata api turun di tempat penghalang
jalan. Komandan Tentara Belanda/Sekutu bertolak pinggang, berkata:
‖Kurang ajar siapa yang pasang kayu penghalang di sini?‖ Ada 4 orang
tentara Jepang tanpa senjata dan topi baja, dua orang sopir mobil truk
persiapan mengangkut bekas KNIL yang tinggal di Kampung Huko-
Huko. Komandan Tentara Belanda/Sekutu memerintahkan keempat
tentara Jepang mengangkat dan menyingkirkan kayu penghalang jalan.
Sementara keempat Tentara Jepang hendak mengangkat kayu
penghalang, tiba-tiba Andi Kasim yang didampingi M. Yunus muncul
langsung berhadap-hadapan dengan tentara Belanda/Sekutu, akhirnya
terjadi dialog antara Andi Kasim dengan Komandan Tentara
Belanda/Sekutu.
(AK) Selamat siang Tuan, Saya Andi Kasim Petor Kepala Pemerintah RI
Kolaka Daerah Proklamasi 17 Agustus 1945 di Jakarta.
(TB) Saya Letnan John van Boon Tentara Sekutu, atas perintah
Komandan Tentara Sekutu di Makassar saya mau ke Pomalaa
untuk memeriksa keadaan dan peninggalan tentara Jepang, dan
mengambil bekas KNIL yang pernah di tawan tentara Jepang di
Pomalaa.
(AK) Dimana surat perintah Komandan Tentara Sekutu?
(TB) Letnan John van Boom diam pura-pura meraba saku bajunya,
tidak dapat memperlihatkan Surat Perintah Komandan Tentara
Sekutu
(AK) Tuan melanggar memasuki Daerah RI tanpa izin Pemerintah RI
Kolaka, Tuan tidak boleh melanjut melanjutkan perjalanan ke
496