Page 507 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 507

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Tidak  berapa  lama  setelah  tersiarnya  berita  proklamasi
                kemerdekaan,  pimpinan  pemuda  Wawo  dan  sekitamya  (Kolaka  Utara)
                M. Ali Kamry mengunjungi Kabasima Taico di Pomala untuk meminta
                senjata  dengan  diantar  oleh  Sigimitsu.  Tapi  Kabasima  tidak  dapat
                memberikan  senjata,  karena  senjata  di  Pomalaa  telah  didaftar  oleh
                Australia. Kabasima hanya menjanjikan 1000 pucuk yang akan diambil
                dari Kendari. Kemudian M. Ali Kamry datang menagih janji Kabasima,
                tetapi tidak dipenuhi karena senjata di Kendari telah dibuang ke Teluk
                Kendari.  Kali  ini  M.  Ali  Kamry  hanya mendapatkan  beberapa  samurai,
                sejumlah  pistol,  dan  sejumlah  granat  tangan.  PETA  yang  bergerak  di
                bawah  tanah  setelah  Proklamasi  Kemerdekaan,  pada  awal  September
                1945  berhasil  mendapat  2  pucuk  senjata  dari  Jepang.  Sejak
                terbentuknya API, pemuda Kolaka di bawah pimpinan Tahrir dan M. Ali
                Kamry  berhasil  mendapatkan  49  pucuk  karabin,  yaitu  senjata  yang
                dibuang  Jepang  di  pelabuhan  Pomalaa.  Penyelaman  senjata  ini  tidak
                mendapat rintangan dari Jepang.
                        Turut  sertanya  beberapa  orang  Jepang  dalam  perjuangan
                menentang  Belanda/NICA  menggambarkan  betapa  jauhnya  oknum
                tentara  Jepang  membantu  mendirikan  kekuasaan  RI  di    Sulawesi
                Tenggara, walaupun  kemungkinan  di  dalamnya  terselip  alasan  pribadi
                masing masing. Di antara mereka malah ada yang berpangkat perwira
                (Taico=Kapten).
                        Pada  tanggal  5  September  1945,  Andi  Punna  selaku  Kepala
                Penyelidik Barisan API,  mengutus Salampessy untuk melaporkan bahwa
                nama  barisan  PETA  diganti  menjadi  barisan  API  (Angkatan  Pemuda
                Indonesia).    Kapten  Kabasima meneriama  baik  perubahan  nama PETA
                menjadi  API.    Kapten  Kabasima  menyampaikan  telah  bertemu  Tokoh
                Islam  K.  H.    Mahading  dan  memberi  senjata  api  sebanyak  51  pucuk.
                Pemberian senjata api dari Kapten Kabasima dilakukan  secara rahasia
                melalui seorang Goco (sersan) dibuang (ditenggelamkan) ke dasar laut,
                dan  pemuda  Suku  Bajo  berusaha  mengambil  dengan  menyelem  yang
                diawasi pemuda API.
                        Pada  tanggal  18  September  1945  Kapten  Kabasima  memberi
                bantuan Pemerintah RI dan barisan pejuang bersenjata berupa 1 Kapal
                Motor Boat untuk angkutan laut,  6 Mobil Truk untuk angkutan darat,
                dan beberapa perlengkapan kemiliteran.






                                                                                 495
   502   503   504   505   506   507   508   509   510   511   512