Page 18 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 18
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
sejarah dirumuskan ketika berbagai peristiwa dan kejadian dikaitkan
dengan struktur sosial-ekonomi dan bahkan kultural serta wilayah
tempat terjadinya. Bagaimanakah peristiwa itu atau kaitan berbagai
peristiwa itu harus dipahami? Ketika peristiwa dari terjadinya
pemogokan kaum buruh telah dicatat dan menjadi bagian sejarah, maka
corak pemahaman kesejarahan berusaha memahami dinamika dari
hubungan buruh dan majikan, tetapi ketika kisah perlawanan
masyarakat dari sebuah desa terhadap sistem eksploitasi yang
dijalankan oleh penguasa setempat telah direkonstruksi, maka pesan
sejarah apakah yang bisa didapatkan? Maka mudahlah dipahami kalau
wacana tentang betapa pentingnya keadilan sosial bisa tampil begitu
saja. Pemahaman sejarah tidaklah berhenti pada pengetahuan tentang
hal-hal empirik yang bisa dicatat, tetapi berlanjut juga pada usaha untuk
mencari dan menemukan pesan yang berada di belakang kesemuanya.
Kalau saja pengetahuan akan peristiwa yang telah berlalu telah
melahirkan pemahaman dengan dinamika sejarah maka kesadaran
sejarah pun akan terbina juga. Dalam situasi ini rekonstruksi dari
peristiwa sejarah bisa dirasakan sebagai mengatakan “sesuatu tentang
sesuatu”. Ketika tewasnya seorang anak kecil dalam suatu serangan
militer telah dikisahkan, bukankah terasa juga apa arti konflik bersenjata
bagi kemanusiaan. Dalam sistem kesadaran maka peristiwa yang pernah
terjadi dan telah direkam oleh catatan atau kisah sejarah itu tidak
berhenti pada dirinya. Kesadaran sejarah bukan saja memungkinkan
tumbuhnya berbagai corak perasaan – entah sedih, entah gembira, entah
apa saja—tetapi bisa juga menjadi inspirasi atau bahkan aspirasi untuk
memikirkan atau bahkan mengajak untuk melakukan sesuatu.
Ketika merenungkan perjalanan sejarah bangsa bukankah
kadang-kadang timbul juga pertanyaan faktor apakah yang
menyebabkan terbentuknya “bangsa Indonesia”? Bagaimanakah harus
diterangkan pengetahuan sederhana tentang fakta empiris yang
menyatakan bahwa ada sekian ratus suku-bangsa atau --mungkin lebih
tepat-- sekian puluh pusat kekuasaan di bumi Nusantara ini dalam
perjalanan waktu akhirnya menciptakan kesadaran akan kesatuan
bangsa? Betapapun ujian akan keutuhan bangsa ini selalu saja menjadi
bagian dari dinamika kehidupan bangsa, namun keutuhan kesadaran ini
berhasil juga dipertahankan dan bahkan akhirnya berhasil menciptakan
sebuah negara nasional. Jawab yang paling sederhana tentu harus
dimulai dari realitas kesejarahan yang tercatat. Pertama, tentu saja,
harus diakui juga betapa kolonialisme Belanda telah mengubah peta
10 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya