Page 19 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 19

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                dari wilayah Nusantara, yang juga telah mempunyai batas kewilayahan
                yang jelas, yaitu  merangkul wilayah Hindia Belanda.  Dalam peta baru
                ini  pemerintah  kolonial    mendirikan  kota-kota  baru  dan  memperluas
                kota-kota  lama    dan  bahkan  tak  jarang  membuat  jalan  dan  jembatan
                yang  bisa  menghubungkan  kota-kota  yang  berada  dalam  satu  pulau.
                Dalam perjalanan zaman  kota-kota ini berhasil juga menjadi daya tarik
                – baik karena dorongan ekonomis yang dipancarkan  kekuatan kolonial
                maupun disebabkan dorongan  tradisional untuk mengharungi wilayah
                baru.  Meskipun  bercorak  hirarkis  yang  kolonial,  secara  bertahap
                komunitas  kota  yang  bersifat  pluralistis  terbentuk  juga.  Ketika
                kebudayaan- cetak telah  mulai menyebar,  hubungan tanpa tatap  muka
                pun dimungkinkan untuk berjalan semakin intens. Hanya saja tentu bisa
                juga dicatat bahwa perubahan yang dibawa kolonialisme mungkin tidak
                berarti apa-apa jika saja situasi hubungan dagang dan kultural yang telah
                terjadi  jauh  sebelum  kedatangan  bangsa-bangsa  dari  dunia  Barat  tidak
                ikut memainkan peranan penting.
                        Dalam  sejarah  purbakala  bisa  dipelajari  juga  fakta  betapa
                kesatuan-kesatuan etnis dan pusat-pusat kekuasaan di Nusantara  telah
                lama  juga  terlibat    dalam  berbagai  corak  hubungan.  Dari    ingatan
                kolektif    masyarakat  lokal    ataupun  tradisi  historiografi  yang
                ditinggalkan  oleh  berbagai  pusat  kekuasaan  lama  tampaklah  betapa
                ikatan kesejarahan dan mitologis  tidak  terlupakan. Di samping prasasti
                –prasasti  yang  ditemukan  di  beberapa  daerah,    naskah-naskah  lama
                banyak  juga  meninggalkan  kesaksian  tentang  hubungan  yang  tidak
                bersifat  timbal  balik  ini.    Hubungan  dagang    biasanya  tidak  pernah
                dengan  begitu  saja  terhenti  betapapun  hambatan  yang  datang  karena
                usaha ekspansi dan bahkan monopoli kekuatan asing telah mengancam.
                Tradisi  meubesan—kawin  mawin  sesama  keluarga  kerajaan  dari  pusat
                kekuasaan yang berbeda-beda --adalah pula  usaha yang biasa dilakukan
                untuk mengatasi  hubungan antar-kekuasaan tradisional yang tak pernah
                stabil.  Tetapi  lebih  penting  lagi  ialah  adanya    hubungan  kebudayaan
                yang  sambung  bersambung.  Bagaimanakah  harus  diterangkan  fakta
                sederhana  betapa  sekian  banyak  daerah  yang  tidak  berbahasa  Melayu,
                tetapi  meninggalkan  naskah-naskah  yang  bernuansa  kesejarahan
                ataupun keagamaan yang ditulis dalam bahasa Melayu?
                        Sejak abad akhir abad 15 atau awal 16--  zaman yang dikenang
                dalam tradisi Jawa sebagai saat ketika Sirna ilang krta ning bhumi terjadi.
                Inilah  ungkapan  yang  melambangkan  jatuhnya  Majapahit.  Ketika
                kerajaan  ini  jatuh  sebuah    lapisan  baru    kebudayaan  telah  mulai




                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   11
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24