Page 243 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 243

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                yang  meliputi  Presiden  dan  Wakil  Presiden,  Majelis  Permusyawaratan
                Rakyat, Dewan Perwakilan (seluruh anggota dewan perwakilan adalah
                anggota  MPR),  Majelis  Pertimbangan,  Balai  Agung  dan  Mahkamah
                Tinggi dan Kementerian.
                   Selanjutnya  untuk  memudahkan  dalam  proses  penyusunan  UUD
                maka anggota BPUPKI dibagi dalam beberapa kelompok yaitu Bagian
                Undang-undang  Dasar:  Sukarno  sebagai  Ketua,  Bagian  urusan
                keuangan  dan  perekonomian:  Hatta  sebagai  Ketua,  dan  Bagian
                pembelaan:  Ketua  Abikusno.  Pada  14  Juli  1945  sidang  membicarakan
                tentang  pernyataan  kemerdekaan.  Dalam  masa  sidang  ini  Sukarno
                menyampaikan laporan hasil kerjanya.

                Pertama,  pernyataan  Indonesia  Merdeka,  kemudian  pembukaan
                Undang-undang  Dasar.  Dan  kemudian  lagi  Undang-undang  Dasarnya
                sendiri yang tersusun di atas 42 pasal.
                        Dalam  pernyataan  Indonesia  Merdeka  ini  panitia  menganggap
                perlu  sekali  memasukkan  alasan-alasan  apa  sebabnya  kita  bangsa
                Indonesia  menyatakan  kemerdekaan,  sehingga  Pernyataan  Indonesia
                Merdeka ini berupa pula satu dakwaan, satu aanklacht di hadapan muka
                dunia atas penjajahan Belanda yang telah berlaku di atas tanah air dan
                bangsa kita lebih dari 3 abad lamanya.

                Bunyinya rencana pernyataan Indonesia merdeka ialah sebagai berikut:

                      Bahwa  sesungguhnya  kemerdekaan  itu  ialah  hak  segala  bangsa,
                      dan  oleh  sebab  itu  maka  penjajahan  di  atas  dunia  harus
                      dihapuskan,  karena  tidak  sesuai  dengan  peri-kemanusiaan  dan
                      peri-keadilan.  Bangsa  Indonesia  di  zaman  dahulu  telah
                      mempunyai  riwayat  mulia  dan  bahagia,  sebagai  bangsa  merdeka
                      yang  bertanah  air  merdeka  dan  bernegara  merdeka,  yang  batas-
                      batasnya meliputi seluruh kepulauan Indonesia sampai ke Papua,
                      malah  melampaui  ke  daratan  Asia  sampai  ke  batas-batas  tanah
                      Siam; negara merdeka, yang dalam perhubungan perdamaian dan
                      persahabatan  dengan  negara-negara  merdeka  di  daratan  Asia,
                      menyambut tiap-tiap bangsa yang datang dengan kemurahan hati.
                      Kedatangan  bangsa-bangsa  Barat  di  Indonesia  membawalah
                      bencana  kepada  bangsa  Indonesia  itu.  Terlebih  sekali  setelah
                      dalam  berebut-rebut  hak  perniagaan,  bangsa  Belanda  dengan
                      kongsi perniagaan “Vereenigde Oost Indische Compagnie” beroleh
                      kemenangan atas bangsa Indonesia yang  memperlakukan bangsa
                      Barat itu dengan kemurahan hati dan sangka baik, seperti dalam
                      perniagaan.  Memang  dari  mulanya  bangsa  Barat  mendasarkan
                      kemenangan  monopoli  atas  kekuasaan  politik  dan  kekerasan
                      senjata.



                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   235
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248