Page 262 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 262
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Merupakan catatan historis tersendiri bahwa para anggota itu
bekerja dalam suasana masa perang dunia kedua. Itu artinya mereka
bekerja dalam suasana yang tidak menentu oleh sebab itu ada semacam
“tenggat” waktu yang mereka hadapi oleh karena dugaan kekalahan
tentara jepang di berbagai medan pertempuran semakin nyata. Jika
kemudian UUD 1945 sebagaimana yang disyahkan pada 18 Agustus
1945 dianggap sebagai konsitusi tertulis yang singkat, bahkan sering
bersifat fleksibel, mungkin karena alasan waktu yang singkat itu.
Catatan dan rumusan sidang yang kemudian dihimpun sebagai
risalah sidang BPUPKI (Sekneg RI 1996) kini dapat disebut sebagai
dokumen politik bangsa yang sangat berharga. Berbagai pertanyaan
sejarah yang diajukan mengenai pemikiran kenegaraan bangsa ini
mestilah bertolak dari dokumen itu. Faham kolektivisme atau
individualisme dan demokrasi adalah pokok pembahasan yang menjadi
bahan perdebatan pemikiran mengenai kenegaraan Indonesia. Pada
prinsipnya ada dua proses yang menjadi wahana untuk mewujudkan
suatu negara yang kuat dan kehidupan masyarakatnya yang sejahtera
yaitu melalui proses demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.
Demokrasi politik adalah proses pelaksanaan kekuasaan yang berada di
tangan rakyat dan dijalankan oleh pemimpin untuk tujuan negara bangsa
yang kuat dan berdaulat sehingga dapat melindungi kepentingan
nasional. Sedangkan demokrasi ekonomi adalah jalan yang ditempuh
untuk mewujudkan kehidupan masyarakat adil dan makmur yang
sejahtera.
Negara yang (kelak) akan dibentuk untuk tujuan mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia menikmati kesejahteraan merupakan
pemikiran yang semakin konkret dibahas di dalam sidang-sidang
BPUPKI pada Mei-Juli 1945. Melalui proses perdebatan yang dinamis
tujuan itu dapat dibaca pada rumusan alinea ke-empat Pembukaan
UUD 1945 “ … untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa …”. Sebagai suatu konsep sejahtera
menunjukkan pada sifat dari suatu kondisi yang aman sentosa dan
makmur atau selamat terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran.
Sedangkan kata “cerdas” menunjuk pada sifat sempurna dari suatu
perkembangan akal budi manusia untuk mampu berpikir dan mengerti
terhadap kehidupan sekitarnya.
254 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya