Page 263 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 263

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                        Perspektif historis memberi sumbangan penting bagi upaya untuk
                memahami perjalanan pemikiran bangsa Indonesia dalam mewujudkan
                kehidupan  bernegara  dan  berbangsa.  Karena  pengalaman  masa  lalu
                sebagai  bangsa  yang  dijajah  oleh  kolonialisme  dan  imperialisme  asing
                itulah lalu tampak dengan jelas dalam alinea pertama Pembukaan UUD
                1945: “ bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
                dan  oleh  sebab  itu,  maka  penjajahan  di  atas  dunia  harus  dihapuskan,
                karena  tidak  sesuai  dengan  peri-kemanusiaan  dan  peri-keadilan”.
                Sedangkan  makna  perjuangan  bangsa  dalam  melawan  dan  mengakhiri
                penjajahan  sehingga  dicapainya  kemerdekaan  terungkap  dalam  alinea
                ke-dua  “Dan  perjuangan  pergerakan  kemerdekaan  Indonesia  telah
                sampailah  kepada  saat  yang  berbahagia  dengan  selamat  sentausa
                mengantarkan  rakyat  Indonesia  ke  depan  pintu  gerbang  kemerdekaan
                Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
                        Kemiskinan  dan  kebodohan  adalah  dua  kondisi  kehidupan
                masyarakat  Indonesia  yang  terus  menerus  diperangi,  justru  ketika
                kemerdekaan  dalam  arti  politik  sudah  dicapai.  Itu  artinya  bahwa  usia
                kemerdekaan  Indonesia  telah  diperingati  ke-68,  masih  saja  terdengar
                adanya  pertanyaan  kapan  kemerdekaan  yang  “sesungguhnya”  telah
                tercapai.  Itu  artinya  masih  terdapat  masalah  mendasar  bagi  bangsa
                Indonesia yang belum diatasi dengan memuaskan, yakni kemiskinan dan
                kebodohan.  Angka  kemiskinan  sekitar  kurang  lebih  30    juta  jiwa
                penduduk  yang dianggap moderat tentu harus disikapi serius. Demikian
                pula  dengan  data  yang  mengemukakan  bahwa  kurang  lebih    separuh
                penduduk  Indonesia  masih  berpendidikan  sekolah  dasar.  Pertanyaan
                besarnya adalah bagaimana hidup sejahtera segera terwujud. Pengertian
                sejahtera  seperti  yang  dimaknai  sebagai  makmur  dan  aman  sentosa.
                Konsep makmur tentu menunjuk pada kondisi sosial-ekonomi yang baik
                yang  mendukung  kehidupan  dasar  manusia.  Sedangkan  aman  sentosa
                mestilah  menunjuk  pada  kondisi  negara  yang  mampu  menjaga
                kedaulatan  dan  keutuhan  wilayahnya.  Permasalahan  bangsa  ini  masih
                relevan,  kalau  bukan  malahan  isu-isu  kedaulatan  pangan  sama
                krusialnya dengan kedaulatan negara dalam arti politik, yang justru kini
                semakin mencuat.
                        Tujuan  tersebut  menjadi  tanggung  jawab  setiap  pemerintahan
                NKRI  untuk  mewujudkannya.  Tulisan  ini  memaparkan  perjalanan
                pemikiran  bangsa  mengenai  kenegaraan  dan  pemerintahan  dalam
                periode  demokrasi  :  parlementer,  terpimpin  dan  Pancasila.  Tulisan  ini
                tidak  mengambil  tema  filsafat  pemikiran  atau  sejarah  pemikiran  yang
                ketat,    tetapi  merupakan  paparan  sejarah  mengenai  pemikiran  yang
                dikaitkan dengan sejarah dalam arti apa yang terjadi. Pemikiran di sini



                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   255
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268