Page 284 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 284

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern



                6.7.     Wawasan Nusantara dan Globalisasi

                        Perjuangan bangsa Indonesia untuk terus menerus mewujudkan
                NKRI  sebagai  suatu  ruang  kehidupan  bersama  yang  terintegratif
                merupakan tantangan yang tidak mudah apalagi dihadapkan pada arus
                globalisasi.  Akan  menjadi  lebih  berat  lagi  ketika  abad  ke-21  ini  kita
                menyaksikan    terjadinya  pergeseran  kekuatan  dunia  ke  Asia  Pasifik.
                Dengan  apa  yang  disebutnya  sebagai  “re-balancing  of  power”,  Amerika
                Serikat  kini  telah  menggeser  fokus  politik  globalnya  ke  wilayah  Posisi
                Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) berada di antara
                dua  benua  dan  samudera  yang  secara  geostrategik  memengaruhi
                perubahan geopolitik.
                Presiden Soeharto “ kita memiliki kurang-lebih 13.000 pulau. Di tengah
                itu ada lautan dan selat-selat yang cukup luas. Bahkan dari keseluruhan
                wilayah  kita  sekarang  yang  lebih  dari  5,5  juta  km2,  2/3nya  adalah
                lautan, perairan, dan Cuma 1/3-nya daratan. Secara geografis, Indonesia
                mempunyai kekhususan. Kita di persimpangan jalan antara dua benua,
                antara Asia dan Australia, antara dua samudera, Samudera Pasifik dan
                Samudera  Hindia.  Dengan  demikian,  letak  Indonesia  sangat  strategis.
                Deklarasi  13  Desember  1957  merupakan  salah  satu  sendi  pokok  dari
                kebijaksanaan  pemerintah  mengenai  perairan  Indonesia,  menyangkut
                soal  kesatuan  dan  persatuan  bangsa  dan  negara  Indonesia.  Dengan
                deklarasi  itu  pemerintah  RI  mengemukakan  pernyataan  mengenai
                wilayah perairan Indonesia. … semua kepulauan dan laut yang terletak
                di antaranya harus dianggap sebagai suatu kesatuan yang bulat”

                “undang-undang  yang  ditetapkan  1960  mengubah  penetapan  laut
                wilayah Indonesia dari suatu cara penetapan laut wilayah selebar 3 mil
                diukur dari garis pasang surut atau garis rendah (low water line) menjadi
                laut  wilayah  selebar  12  mil  diukur  dari  garis  pangkal  lurus  yang
                menghubungkan titik-titik terluar dari pulau terluar. Seluruhnya ada 200
                titik  pangkal  yang  dihubungkan  oleh  hampir  200  buah  garis  pangkal
                lurus  dengan  jumlah  panjang  seluruhnya  sebesar  lebih  dari  8.000  mil
                laut.
                “keuntungan  yang  kita  peroleh  dengan  cara  penetapan  batas-batas
                berdasarkan konsepsi nebara kepulauan ini tidak kecil, yaitu kedaulatan
                RI  yang  penuh  atas  kurang  lebih  3.000.000  km2  lautan  dengan  dasar
                serta  tanah  di  bawahnya  di  dalam  batas-batas  negara  Nusantara,
                ditambah  dengan  800.000  km2  landas  kontinen  di  laut  batas-batas





                276    Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289