Page 282 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 282
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Pancasila keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita
hidup bangsa Indonesia yang dijiwai dengan semangat kekeluargaan.
Dengan demikian dalam system dan mekanisme Demokrasi Pancasila
tidak akan terjadi “dominasi mayoritas” maupun “tirani minoritas”,
sebab konsep mayoritas dan minoritas tidak selaras dengan semangat
kekeluargaan.
Demkrasi Pancasila mengandung aspek-aspek sbb: (1) formal,
bagaimana caranya partisipasi rakyat diatur dalam penyelenggaraan
pemerintahan.(2) Materiil yang menegaskan pengakuan atas harkat dan
martabat manusia sebagai mahluk Tuhan, yang meghendaki
pemerintahan untuk membahagiakannya, memanusiakan warganegara
dalam masyarakat negara dan masyarakat bangsa-bangsa. (3) Kaidah
yang mengikat warga dan warganegara dalam bertindak dan
menyelenggarakan hak dan kewajiban serta wewenangnya. (4) Tujuan
yang menunjukkan keinginan atau tujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dalam negara hukum, negara kesejahteraan
dan negara berkebudayaan. (5) Organisasi yang menggambarkan
perwujudan Demokrasi Pancasila dalam organisasi pemerintahan dalam
kehidupan bernegara dan bermasyarakat. (6) Semangat yang
menekankan bahwa Demokrasi Pancasila memerlukan warganegara
yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur dan tekun dalam pengabdian
(Bahan Pentaran P-4, 1984: 392-293).
Masyarakat Indonesia dalam visi Suharto adalah kehidupan yang
berdasarkan Pancasila di mana warga negara Indonesia hidup yang
selaras dan berdampingan tanpa memedulikan perbedaan di antara
mereka.
Selain meletakkan landasan dan kerangka bagi pemulihan ekonomi,
Soeharto berhati-hati sekali dalam menekankan landasan ideologis
pemerintahannya.Agar jangan sampai terulang seperti terjadi pada masa
lalu, maka stabilitas suatu kondisi yang tak boleh ditawar. ABRI adalah
kunci stabilitas itu. ‘sejarah’ bagi Soeharto yang dikemukakannya pada
April 1969 telah menempatkan Angkatan Bersenjata Indonesia sebagai
stabilisator dalam mewujudkan perjuangan bangsa”. Soeharto
menempatkan peran ABRI sedemikian penting, seperti tampak dalam
kaitannya dengan penanaman ideologi Pancasila.
ABRI adalah salah satu Modal Dasar Pembangunan yaitu sebagai
kekuatan sosial yang tumbuh dari rakyat dan bersama rakyat
menegakkan kemerdekaan bangsa dan negara. Peranan ABRI sejak
274 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya