Page 76 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 76
Pertempuran Teluk Cirebon
jumlahnya tidak banyak lagi. Pantai eretan ditaklukan
dengan lebih mudah karena Belanda mengganggap
bahwa kemungkinan Jepang akan mendarat dipantai
ini sangatlah kecil sehingga pantai ini hanya dijaga
oleh 15 orang KNIL. Keberhasilan tentara Jepang
mengambil alih eretan dan melanjutkan serangannya
ke wilayah Kalijati Subang berakibat pada terputusnya
jalur koordinasi Batavia-Bandung. Peristiwa
berikutnya adalah rentetan kemenagan yang diperoleh
tentara Jepang dalam pertempuran merebut Jawa.
Hingga akhirnya ditutup dengan penyerahan perwira
tertinggi KNIL Jendral Ter Poorten kepada pihak
Jepang. Dengan demikian berakhirlah masa kekuasaan
Belanda dan kini hindia Belanda memasuki babak baru
yaitu masa pendudukan Jepang. Wilayah Indonesia
yang saat itu masih bernama hindia-Belanda dibagi
menjadi tiga, Jawa diduduki oleh Angkatan darat ke-
16, Sumatera diduduki oleh angkatan darat ke-25,
Sedangkan Indonesia timur diduduki oleh Angkatan
laut.
Pada Maret 1942 di daerah Cirebon sudah tidak
nampak lagi orang kulit putih berseragam militer.
Tentara KNIL yang tersisa lebih difokuskan untuk
membangun pertahanan mencegah masuknya tenatra
Jepang kearah Kuningan. Orang sipil Belanda banyak
yang telah mengungsi dan mencari tempat yang lebih
aman. Banyak dari mereka yang memilih mengungsi
63