Page 52 - Sun Flower Full Naskah
P. 52

anaknya.
                 Hazelia dengan kakinya yang belum sembuh masih ter-
          diam. “Bukankah umurku 25 tahun?” lirihnya pelan. Duri-du-
          ri tajam seolah menghujam dadanya, ia merasakan sakit yang
          amat sangat. Hazelia ingin berteriak kencang, tapi ia tak bisa. Ia
          ingin menangis hingga ia terisak namun ia hanya terdiam.
                 “Ah,  kenapa airmataku jatuh?” Hazel mengusap air-
          matanya yang keluar tanpa permisi.
                 “Jadi, apa tiga tahunku di sana hanya mimpi?”
                 “Tapi… kenapa semuanya terasa nyata?”
                 “Lee So-Ra, Ray, Park Kyung-Shin, Kim Tae-Jin, Oh-PD,
          Kim Ha-Na dan kau… Kang Ji-Woo,”
                 Hazel tak henti bergumam, kadang ia bertanya kemu-
          dian menyebut satu-satu nama yang ada dalam ingatan. Ia ma-
          sih tak mengerti. Bahkan perasaan yang tertinggal masih terasa
          hangat, ia dapat merasakan semuanya dengan jelas. Cahaya ma-
          tahari di sela-sela pepohonan saat musim dingin, Hazel masih
          merasakan hangatnya. “Apa yang terjadi padaku Tuhan?” Ha-
          zel menggerutu. Tak ada orang yang bisa menjelaskan ingatan
          yang tertinggal di kepalanya.
                 “Kak, mau permen?” Hazel kaget.  Namun, ternyata
          Rian yang menghampirinya. Hazel melihat permen yang diber-
          ikan Rian, permen dengan rasa kesukaannya. Jeruk. Tapi, Ha-
          zel merasakan rasanya begitu asam. Hazel teringat percakapan
          singkatnya dengan Kang Ji-Woo sebelum kecelakaan terjadi.
          “Ah, apa aku sekarang tengah bersedih?”
                 “Kau kelas berapa sekarang?” ia tahu mungkin itu per-
          tanyaan bodoh, tapi Hazel hanya ingin memastikan apakah ke-
          nangannya  benar-benar  hanya mimpi belaka?  “Kan aku  kelas
          satu SMA Kak, tapi sebentar lagi kelas dua,” jawaban Rian juga
          mencabik-cabik perasaan Hazel. “Jadi benar? Semuanya hanya
          mimpi? Ah!!!” Hazel tak kuat jika benar ia hanya bermimpi.
                 “Oh ya, Rian bisa tolong bawakan laptop Kakak?”
                 “Bisa kak. Aku ambil sekarang saja ya?”


                                     ***


                                     46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57