Page 55 - Sun Flower Full Naskah
P. 55

sekolah menengah pertama, namun tak terbayangkan oleh Ha-
          zel bahwa di mimpinya ia juga latihan Taekwondo.
                 Ah, Hazel rindu pada sup yang ia makan di rumah Lee
          So-Ra. Hazel bahkan bisa mengingat dengan jelas setiap sudut
          Masjid Seoul yang sering ia kunjungi. Dan derap langkah Kang
          Ji-Woo saat menghampiri di acara wisuda, Hazel sangat meng-
          ingatnya. Sulit dipercaya bahwa hal itu benar-benar hanya mim-
          pi.
                 “Apa jangan-jangan aku terlalu terobsesi dengan Kang
          Ji-Woo?” tanya Hazel pada dirinya sendiri. Namun tidak juga,
          sebab itu hanya kenangan masa remaja. Sekarang Hazel sudah
          beranjak dewasa. Meski masih melihat foto-foto editannya dulu,
          ia tak pernah mengedit lagi sekarang. Hal gila itu, Hazel tak in-
          gin lagi melakukannya.
                 Fakta bahwa Hazelia mengagumi Kang Ji-Woo memang
          benar, dan tak ada aktor Korea lain yang ia suka. Hanya Kang
          Ji-Woo. Hazel tak  menyukai K-Drama dan K-Pop, iya  benar.
          Dan Hazel melihat Kang Ji-Woo di layar kaca secara tak sengaja.
          “Aku masih belum yakin kalau semua itu hanya mimpi,” kata
          Hazel yang sedikit kesal.
                 Hazel beranjak menatap dirinya di cermin, ia ingin me-
          nertawakan sosok yang dilihatnya itu. Tak bisa tertawa, Hazel
          hanya tersenyum. Ah, tunggu! Apa yang dilihatnya tadi? Seny-
          umnya? Benar. Left asymmetric smilenya.
                 Ia kembali terduduk di sudut kamar. Ia hanya diam.
          Dadanya terasa sesak, entah ada apa dengan dirinya. “Ah, ada
          apa ini?” Hazel mengusap airmatanya yang jatuh tanpa ia sadari.
          Sisi lain dirinya barangkali merasakan sakit yang amat sangat.
          “Kenapa aku menangis begini? Oh Hazelia, sudahlah… Kang Ji-
          Woo terlalu tinggi. Coba lihat keluar! Ada matahari kan? Nah
          seperti itulah Kang Ji-Woo. Kau hanya setangkai bunga yang
          cuma bisa menikmati sinarnya. Jangan bermimpi lagi Hazel! Ba-
          ngun!” masih saja Hazel berbicara dengan dirinya sendiri.

                                     ***

                 Hazel menjalani hari-harinya yang berat dengan senyu-

                                      49
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60