Page 58 - Sun Flower Full Naskah
P. 58

ya?” kata Hazel dalam hati. Ia hanya tersenyum pada adiknya.
                 “Iya!  Berkreatifitaslah  dulu  saat  masih  remaja.  Belajar
          menekuni hobi yang  baik.  Dan terus berkarya.”  pesan Hazel
          yang dibalas anggukan oleh Rian. Meski ia berjarak lima tahun
          dari Rian, namun pertumbuhan  adiknya itu  luar biasa sebab
          mengalahkan tinggi Hazel yang hanya 160cm. Rian berpostur
          tubuh tinggi, 175cm. Ia kurus namun badannya kuat. Hazel ser-
          ing meledek kulit Rian, “Woy hitam!” kata Hazel, namun Rian
          tak ingin kalah dari kakaknya. “Ini bukan hitam, Kak! Coklat!
          Lagian jangan disamakan dengan Kakak dong, yang selalu pa-
          kai baju panjang dan di kamar terus. Wajar saja putih,” umpat
          Rian yang membuat Hazel tertawa.
                 Mama kerap kali melerai Hazel dan Rian yang berdebat,
          namun mereka berdua akan diam dengan sendirinya saat ada
          Ayah. Berbicara dengan Rian membuat dunia Hazel lebih ramai
          daripada saat ia harus mendengarkan pertanyaan teman-teman-
          nya yang sebenarnya sindiran. “Aku heran deh. Hazel, kau kan
          cantik, pandai, hebat, jago beladiri, tapi kok tidak punya teman
          dekat laki-laki?” tentu Hazel akrab dengan kata-kata itu. Tidak
          sekali atau dua kali, tapi ia mendengarnya cukup sering.
                 Tak terlalu penting bagi Hazel, ia hanya ingin mengh-
          adapi kenyataan  dengan baik.  Ia ingin  menyingkirkan  segala
          rintangan  yang menghalangi langkahnya.  Ia ingin  menggapai
          impiannya menjadi designer hebat dan mendunia. Hazel yakin
          seiring berjalannya waktu, kisah cinta juga akan mengikuti lang-
          kahnya.
                 Namun tenggorokan Hazel tiba-tiba  saja  tercekat, jika
          ia sudah berbicara tentang cinta maka ingatannya tertuju pada
          Kang Ji-Woo. Sepertinya Hazel benar-benar  harus berjuang
          keras menghadapi kenyataan. Termasuk kenyataan bahwa di-
          rinya masih sangat menyukai Kang Ji-Woo. Perasaan yang tak
          berubah sejak ia tak sengaja melihat Kang Ji-Woo di layar kaca.

                                     ***


                 “Sini Hazel bantu masak Ma.”
                 “Kau mau masak apa sore ini?”

                                     52
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63