Page 59 - Sun Flower Full Naskah
P. 59
“Kalau doenjang soup bagaimana Ma?”
“Hah? Sup jenis apa itu?”
Sejenak Hazel terdiam, sup itu sering dimakannya den-
gan nasi saat bersama Lee So-Ra. Hazel juga pandai memasak
dan ia memang sering membantu Mama. Ia belum benar-benar
bisa melupakan mimpi itu. Padahal sudah berlalu lama. Sudah
sangat lama sejak saat ia terbangun dari koma. Sebentar lagi
Hazel bahkan harus siap-siap menemui Shim Yeo-Hwa. Hanya
menghitung hari lagi.
Jika dipikirkan, Hazel tidak akan kuat berjauhan den-
gan keluarganya. Meski ia tumbuh dan besar dalam keluarga
yang sederhana, Hazel sangat bahagia. Karena alasan itu jugalah
Hazel benar-benar harus menggapai mimpinya. Agar bisa mem-
buat kedua orangtuanya bangga dan bisa menjadi kakak yang
baik untuk Rian. Dengan uang hasil kerjanya, Hazel berharap
bisa memenuhi kebutuhan adiknya untuk kuliah kelak. Meski
ia tahu Ayah dan Mama akan berusaha untuk itu, namun Hazel
ingin melakukannya untuk Rian. Ia juga ingin sekali bisa rutin
mengirimi uang bulanan untuk orangtuanya, meski Hazel tahu
dengan kerja Mama dan Ayah bisa memenuhi namun ia hanya
ingin melakukannya. Berbagi sesuatu yang diperoleh dari kerja
keras sendiri pasti akan sangat menyenangkan. Pasti.
“Nuna… Rian ada di rumah tidak?”
Hazel tengah menyapu halaman saat ada orang yang
memanggilnya Nuna. “Rian tadi pergi tapi sebentar lagi juga
pulang kok,” jawab Hazel. “Pastilah anak ini orangnya,” lirih
Hazel yang mengingat lagi cerita Rian bahwa ada temannya
yang suka K-Pop. “Duduk saja dulu!” suruh Hazel. “Okay. Ter-
ima kasih Nuna,”
“Hey! Panggil aku Kakak.”
“Nuna lebih keren dong,”
“Nih anak ngotot…” gerutu Hazel. Untung saja Rian
pulangnya cepat, ia tidak harus berdebat dengan teman Rian
yang memanggilnya Nuna.
“Hazel Nuna nanti mau pergi ke Korea ya?”
“Hm, Iya! Kenapa? Mau ikut gak? Kata Rian, kau kan
suka K-Pop,” Hazel masih meladeni meski sedikit kesal. Pasti-
53

