Page 71 - Sun Flower Full Naskah
P. 71
sekali tertawa. Nama itu bukankah nama Hazel saat ia berada
dalam mimpi panjangnya? Iya, namun keadaan sekarang yang
dialami Hazel bukanlah mimpi.
Dapat Hazel bayangkan koneksi Bunda yang luas sebab
dokumen-dokumen penting Hazel harus diubah. Bahkan satu
jam kemudian Hazel telah memegang kartu namanya. Lee Hae-
Seol, dan tertulis jabatannya sebagai asisten Shim Yeo-Hwa serta
kontak Hazel yang baru. Lalu di pojok kanan atas kartu nama itu
ada simbol SK yang merupakan ikon seluruh karya Shim Yeo-
Hwa.
Saat pintu ruangan Bunda diketuk, resepsionis cantik
tadi masuk dan menyerahkan ponsel baru pada Hazel. “Itu had-
iah dari putraku. Dia memintaku menyampaikan ucapan teri-
ma kasih padamu,” kata Bunda. “Dan ini dari putri sulungku.
Ah, mereka minta maaf karena tak bisa memberikan hadiah ini
secara langsung padamu,” Bunda menyerahkan tas kulit warna
hitam yang sangat cantik, sekarang Hazel tahu bahwa Shim Yeo-
Hwa, perempuan yang ia panggil Bunda itu memiliki dua orang
anak. Seperti Mama dan Ayah yang memiliki Hazel dan Rian,
pikirnya. Namun, anak-anak Bunda telah dewasa. Putrinya bah-
kan sudah berkeluarga.
“Oh iya Hae-Seol, setelah ini kau bisa bertemu sekreta-
risku. Dia juga menguasai beladiri Taekwondo. Dan penampi-
lannya juga sepertimu,” Bunda mendekat lalu mengelus kepala
Hazel yang tertutup jilbab. Hazel ingin menebak bahwa ia akan
bertemu dengan muslimah Korea, tapi tak terlalu ia pikirkan.
Ah, ia belum sempat menanyakan nama anak-anak Bunda un-
tuk menyampaikan terima kasih atas hadiah dari mereka. Hazel
hanya mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Bunda yang
harus segera bertemu dengan tamunya yang lain.
“Di ponsel itu sudah ada kontak Bunda, kau bisa men-
ghubungiku kapan saja,” santun dan ramah sekali sosok Shim
Yeo-Hwa. Tadi Hazel tak salah dengar, ia mendengar Shim Yeo-
Hwa menyebut dirinya Bunda, terdengar janggal dengan logat
orang Korea, namun Hazel senang.
***
65

