Page 71 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 71

ANOTASI PUTUSAN




                  Adapun syarat-syarat bagi orang menerima wakaf,   perubahan  status,  peruntukan  ataupun  penggunaan
               yaitu  hendaknya  orang  yang  diwaka i  tersebut  ada   selain dari pada apa yang sudah ditentukan di dalam ikrar
               ketika  wakaf  terjadi,  orang  yang  menerima  wakaf   wakaf. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, seperti ketika
               itu  mempunyai  kelayakan  untuk  memiliki,  tidak   tanah wakaf yang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan
               merupakan maksiat kepada Allah, dan orangnya jelas   wakaf sebagaimana yang telah diikrarkan oleh wakif, atau
               dan  bukan  tidak  diketahui.  Dalam  hal  ini  praktik   kepentingan umum yang menghendakinya. Untuk menjaga
               perwakafan  tanah  milik  tersebut  diperuntukkan   agar tanah wakaf tetap berfungsi sebagaimana mestinya,
               untuk Madrasah Nahdlatul Ulama‛ dan diubah menjadi    maka peralihan tanah wakaf seharusnya bukan merupakan
               Sekolah Diponegoro‛. Tujuan perwakafan tersebut juga   halangan.  Sebab  dengan  adanya  larangan  terhadap
               bermanfaat bagi masyarakat banyak, khususnya dalam   peralihan hak pada tanah wakaf pada akhirnya justru akan
               pengembangan ilmu dalam aspek pendidikan.         mengakibatkan hilangnya fungsi wakaf (Zuhaili, 1997, X:
            4.  Lafaz  atau  peryataan  penyerahan  wakaf  (sigat  atau   7599-7600).
               ikrar). Lafaz atau sigat ialah pernyataan kehendak dari   Lebih jauh lagi dapat dinyatakan bahwa peralihan tanah
               wakif yang dilahirkan dengan jelas tentang benda yang   wakaf tersebut, diperbolehkan mengalihkan pemanfaatan
               diwaka kan,  kepada  siapa  diwaka kan  dan  untuk  apa   agar tanah yang kurang produktif tersebut tetap memberi
               dimanfaatkan.  Kalau  penerima  wakaf  adalah  pihak   manfaat,  sehingga  fungsinya  tetap  berlangsung  seperti
               tertentu, sebagian ulama berpendapat perlu ada qabul  pendapat  para  ulama’  madzhab  bahwa  penukaran  dan
               (jawaban  penerimaan).  Akan  tetapi  kalau  wakaf  itu   penjualan  tanah  wakaf  yang  kurang  produktif  berpijak
               diperuntukkan untuk kepentingan umum, tidak harus   pada  asas  kemaslahatan  (Atiyah,  2001:  131-132)  yaitu
               ada qabul (Mubarok, 2008:47).  Dalam hal ini, semasa   menghindari hilangnya manfaat tanah wakaf tersebut.
               hidup wakif memperuntukkan untuk sekolah Nahdlatul   Atas dasar itu, ada pendapat bahwa bolehnya  peralihan
               Ulama.                                            hak  atas  tanah  wakaf  bukanlah  merupakan  perbuatan
            5.  Nazhir,  adalah  pihak  yang  menerima  harta  benda   melanggar  hukum  dalam  hukum  Islam  karena  peralihan
               wakaf  dari  wakif,  baik  berupa  kelompok  orang  atau   tersebut  dilakukan  agar  maksud  dan  tujuan  wakaf  tetap
               badan hukum yang diserahi tugas untuk mengelola dan   terpelihara. Sementara itu sebagaimana diketahui bahwa
               mengembangkan wakaf sesuai dengan peruntukannya.   hakekat wakaf adalah manfaat dari wakaf tersebut.
               Dalam  hal  ini  yang  menjadi  nazhir  adalah  Nahdlatul     Oleh  karena  itu,  perubahan  pemanfaatan  wakaf  dari
               Ulama dan yang mengelola tanah wakaf tersebut adalah   yang semula untuk Madrasah Nahdlatul Ulama, kemudian
               Yayasan  Taman  Pendidikan  Mahfudz  Samsulhadi,   digunakan juga untuk Madrasah Diponegoro sebenarnya
               kemudian  diubah  menjadi    Yayasan  Pendidikan   dapat  dibenarkan  baik  berdasarkan  hukum  Islam
               Diponegoro oleh pendahulunya.                     maupun  peraturan    hukum  positif  yang  berlaku.  Karena
               Dalam perkembangannya dalam UU No. 41 Tahun 2004   penggunaan  tanah  wakaf  untuk  Madrasah  Diponegoro
            tentang  Wakaf  menyatakan  bahwa,  unsur-unsur  wakaf   juga tidak mengubah peruntukan wakaf secara signi ikan
            adalah  wakif,  nazhir,  harta  benda  wakaf,  ikrar  wakaf,   sebagaimana  dimaksud  oleh  wakif,  bahkan  justru  lebih
            peruntukan harta benda wakaf dan jangka waktu wakaf.   bernilai produktif dan masih dalam lingkup kesejahteraan
                  Dari  berbagai  komponen  ini  berjalin  kelindan  dan   umum.  Dalam  kaitan  ini  yang  terjadi  sebenarnya  adalah
                  D
                  tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain, karena   peralihan yang tidak murni atau sekadar pergeseran dari
                  antara satu dengan yang lain saling berkaitan yang   rencana  semula  dan  pengembangan.  Hanya  perbedaan
                  m
                  membuat  sah  tidaknya  wakaf  tersebut.  Setelah   penafsiran,  karena  yang  dimaksud  sekolah  Nahdlatul
                   p
                   praktik  perwakafan  ini  memenuhi  rukun-rukun   Ulama  adalah  sekolah  yang  mengajarkan  ilmu-ilmu
                    s syarat-syarat sebagaimana yang telah dijelaskan   agama, sedangkan sekolah Diponegoro juga mengajarkan
                     d
                     di atas, maka wakaf tersebut sudah sah menurut   pelajaran agama, jadi sebenarnya hanya menyangkut istilah
                     h
                     hukum Islam.                                atau nama sekolah, tidak ada peralihan secara substansial,
                        Setelah  melihat  kronologi  penyelesaian   hal ini sesuai dengan kaidah  iqh “ al-‘ibratu ϔi al-uquud li
                     p                                           ma’aaniiha laa lisuari al-faaz (al-Syatiri, tanpa tahun: 894),
                     perkara  sengketa  wakaf  dengan  dibatalkannya
                     akta ikrar wakaf tersebut dan juga melihat dasar
                     a                                           atau kaidah lain “ al-‘ibratu ϔi al-uquud lil maqaasid laa li
                     pertimbangan  hakim  dalam  memutus,  dapat   al-faaz wa al-mabaani (az-Zarqa, 2005, I: 7).
                     p
                     d                                              Selain ilmu-ilmu agama, ilmu-ilmu umum yang diajarkan
                     dikemukakan  penjelasan  bahwa:  Terhadap
                     p                                           Sekolah Diponegoro juga termasuk ilmu yang bermanfaat
                     peralihan  atau  perubahan  status  tanah  wakaf
                     adalah  tidak  dapat  dilakukan  perubahan,  baik   yang dianjurkan oleh agama untuk menuntutnya. Dengan
                     a

                                                                      MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017  69
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76