Page 23 - E-MODULE IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERMUATAN KONTEKS SOCIOSCIENTIFIC ISSUES PADA MATERI ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
P. 23
B. Pewarna Buatan
Pewarna buatan adalah pewarna yang
dihasilkan dari proses sintesis melalui
rekayasa kimiawi. Bahan pewarna buatan
dipilih karena memiliki beberapa
keunggulan dibanding pewarna alami,
yaitu harganya murah, praktis dalam
penggunaan, warnanya lebih kuat, Gambar 3. Pewarna Makanan
Buatan
jenisnya lebih banyak, dan warnanya Sumber: orami.co.id
tidak rusak karena pemanasan.
Penggunaan zat pewarna yang diizinkan dan dilarang untuk pangan
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 33 tahun 2012 mengenai
Bahan Tambahan Pangan (BTP). Pewarna buatan yang telah melewati
pengujian dan diizinkan pemaikannya untuk makanan atau minuman
disebut permitted colour atau certified colour. BPOM telah mengatur batas
maksimum penggunaan pewarna buatan. Jumlah maksimum bahan
tambahan pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat
dikonsumsi setiap hari tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap
kesehatan disebut dengan asupan harian yang dapat diterima atau
acceptable daily intake, yang selanjutnya disingkat ADI. Pewarna buatan
yang dapat digunakan dalam makanan tersedia pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis-jenis Pewarna Buatan yang Dapat Digunakan dalam
Makanan atau Minuman beserta ADI
No Warna Bahan Kimia ADI (mg/kg berat badan)
1 Merah Allura Red AC 0 - 7 mg/kg berat badan
Carmoisine 0 - 4 mg/kg berat badan
2 Hijau Fast green FCF 0 - 25 mg/kg berat badan
3 Oranye Sunset yellow FCF 0 - 4 mg/kg berat badan
4 Kuning Tartrazin 0 - 7,5 mg/kg berat badan
Quineline yellow 0 – 3 mg/kg berat badan
Modul IPA untuk Siswa SMP Kelas VIII Ganjil | Zat Aditif dan Adiktif