Page 33 - E-MODULE IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERMUATAN KONTEKS SOCIOSCIENTIFIC ISSUES PADA MATERI ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
P. 33
kering, lelah, mual atau sesak napas. Untuk memahami isu MSG lebih jauh,
bacalah artikel di bawah ini!
APAKAH MSG BERBAHAYA UNTUK DIKONSUMSI?
Apa Itu MSG?
MSG atau monosodium glutamat merupakan garam yang molekul
penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan glutamat yang digunakan
sebagai penyedap rasa.
Apakah MSG Aman Digunakan?
Pada dasarnya MSG aman untuk digunakan, hal ini diungkapkan oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan bahwa
MSG boleh digunakan dalam pangan. Meskipun demikian, penggunaan
MSG harus dalam batas yang wajar. Dosis maksimal penggunaan MSG yang
ditetapkan oleh WHO adalah 120 mg/kg berat badan. Misalnya, berat
badanmu 40 kg maka jumlah MSG maksimal yang dapat dikonsumsi sebesar
480 mg (0,48 g). Apabila MSG dikatakan aman, mengapa banyak stigma
negatif seputar MSG?
MSG menyebabkan Pusing dan Mual?
Istilah CRS muncul pertama kali pada sekitar tahun 1968. Saat itu, Dr.
Robert Ho Man Kwok menyebut gejala mual, pusing, lemas dan lain-lain
yang umum terjadi sekitar 20 menit setelah makan di restoran Chinese
sebagai CRS. Setelah diadakan penelitian lebih lanjut, ternyata efek pusing
dan mual setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG (chinese
restaurant syndrome) ini bukan diakibatkan oleh MSG, tetapi lebih tepatnya
diakibatkan oleh glutamat. Apa perbedaannya? MSG adalah
garam penyedap rasa, sementara glutamat merupakan asam amino non
esensial yang tidak hanya terdapat pada MSG, tetapi terdapat pula pada
bahan pangan yang mengandung protein, seperti keju, daging, ikan, dan
kacang polong. Artinya, mengonsumsi keju, ikan, atau kacang polong
Modul IPA untuk Siswa SMP Kelas VIII Ganjil | Zat Aditif dan Adiktif