Page 230 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 230
kalau tidak ada engkau yang datang di waktu yang tepat,
Taihiap."
"Akan tetapi akhirnya, biarpun sakit, Kong-kongmu dapat membunuh semua
bajak laut itu." Sin Liong bergidik ngeri mengenangkan kematian para bajak itu.
"Ugh-ugh....!" Kakek itu terbatuk-batuk. "Bajak-bajak macam itu saja kalau aku
tidak sakit, kalau Soan Cu tidak memandang rendah dan kalau para penghuni
tidak baru saja diamuk badai, tidak ada artinya bagi kami. Kalau
binatangbinatang Pulau Neraka bersembunyi ketakutan diamuk badai, mana
mereka mampu masuk?
Sudahlah, sekarang saya hendak menyampaikan permohonan yang amat penting
bagi Taihiap." "Ah, Tocu, Di antara kita yang sudah menjadi sahabat, perlu apa
banyak sungkan lagi? Kalau ada sesuatu, katakanlah saja, mana perlu
menggunakan permohonan lagi?" jawab Sin Liong.
Akan tetapi, tiba-tiba kakek itu turun dari bangkunya dan menjatuhkan diri
berlutut di depan Sin Liong! Tentu saja pemuda ini menjadi sibuk sekali, cepat
membangunkan kakek itu dan berkata, "Tocu, harap jangan begini. Aku yang
muda mana berani menerimanya? Ada keperluan apakah? katakan saja, aku tentu
akan membantumu sedapat mungkin." Sin Liong berkata dengan hati tidak enak,
mengira akan menghadapi hal yang sulit.
Setelah duduk kembali dan mengatur napasnya yang terengah-engah karena
kesehatannya belum pulih kembali dan tubuhnya terasa amat lelah, kakek itu
berkata, "Kwa-taihiap, aku sudah tua dan tidak.mempunyai keturunan lain
kecuali Soan Cu. Taihiap sudah melihat sendiri keadaan di
Pulau Neraka yang merupakan tempat tidak baik untuk seorang dara seperti Soan
Cu. Oleh karena itu, setelah kini kerajaan Pulau Es tidak ada, berarti bahwa Pulau
Neraka telah bebas dan kami bukanlah orang-orang buangan lagi. Soan Cu juga
bukan keturunan orang buangan lagi dan sewaktu-waktu kami boleh
229